Inilah peringatan dari Guru Yang Mulia, Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, yang bermukim di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah. Titah beliau khususnya kepada segenap murid-murid, pria maupun wanita, tua maupun muda: “Semoga selalu berada dalam kebahagiaan dan keselamatan, masing-masing dikaruniai kesejahteraan, jangan ada keretakan diantara kita”.
Juga Pemimpin Negara, semoga bertambah kemuliaan dan keagungannya, agar dapat membimbing segenap aparatnya, melindungi seluruh rakyatnya, dilimpahkan rasa aman, kelapangan, kenikmatan, oleh Tuhan Yang Maha Suci, zhahir maupun bathin.
Adapun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah, menghaturkan wasiat dengan tulus ikhlas kepada segenap murid-murid, berhati-hatilah dalam segala perilaku, jangan ada pelanggaran terhadap agama dan negara.
Terhadap keduanya ta’atilah sepantasnya dan semestinya, begitulah seharusnya manusia yang tetap dalam keimanan, jelasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap agama dan negara, taat ke Hadirat Ilahi, dengan membuktikan ketaatan terhadap perintah agama dan negara.
Ingatlah wahai murid-murid sekalian, jangan terpengaruh bujukan hawa nafsu, termakan godaan setan, waspadalah terhadap jalan yang menyimpang dari perintah agama dan negara, harus mawas diri jangan sampai terseret oleh iblis yang menyelinap di dalam bathin kita semua.
Lebih baik tunjukkan kebajikan sebagai bukti dari kesucian:
Pertama: Terhadap orang-orang yang lebih mulia, baik harkat atau derajatnya, maupun hartanya, jangan melangkahi, semestinyalah kita menghormati, rukun terhadap sesama.
Kedua: Terhadap sesama, jelasnya yang sederajat dengan kita dalam segala hal, jangan bersengketa. Sebaliknya harus bersikap rendah hati, bersama-sama dalam melaksanakan perintah agama dan negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, dikhawatirkan akan terkena firman-Nya “’ADZAABUN ALIIM”, yang artinya duka-nestapa selamanya, dari dunia sampai ke akhirat (badan payah jiwa susah).
Ketiga: Terhadap orang-orang yang di bawah kita, janganlah menghinakannya atau berbuat semena-mena, tidak mau menghargai, sebaliknya harus berkasih sayang dengan keridhaan, agar merasa senang dan gembira hatinya. Jangan sampai mereka merasa gentar dan menjauh, serasa tersayat perasaannya. Sebaiknya dituntun dan dibimbing dengan nasehat yang lemah-lembut, sehingga menjadi taat dan mau menempuh jalan kebajikan.
Keempat: Terhadap fakir dan miskin, harus berkasih sayang, ramah tamah bermanis budi, serta bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa kita memiliki kesadaran. Coba rasakan pada diri kita sendiri, betapa pedihnya perasaan jika hidup dalam kekurangan. Oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendiri yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin bukan kehendak sendiri, namun itulah takdir Tuhan.
Begitulah cerminan sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang yang berkebangsaan lain, karena semuanya adalah keturunan Nabi Adam as. Hal ini berdasarkan ayat 70 surat al-Isra yang artinya:
“Sungguh telah Kami muliakan keturunan Adam dan telah Kami perjalankan mereka di daratan dan di lautan, dan telah Kami beri mereka rizki yang baik-baik, dan telah Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami cipta.”
Kesimpulan dari ayat ini adalah, hiduplah rukun dengan sesama, jangan timbul kekecewaan, sebagaimana dapat dipahami dari Surat Al-Maidah ayat 2: “Tolong menolonglah kamu dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan (terhadap agama dan negara, sungguh-sungguhlah dalam melaksanakannya). Sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan (terhadap perintah agama maupun negara)”.
Adapun soal keagamaan, terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” Maksudnya jangan terjadi perselisihan, hiduplah dengan akur tapi jangan campur baur. Cobalah renungkan pepatah leluhur kita: “Merasa leluasa di lubang jarum, tidak merasa sesak di alam semesta”. (Merasa lapang dalam kesempitan, tidak merasa sempit dalam kelapangan).
Kalaulah kita tidak begitu tentu menyesal di kemudian hari. Karena yang memunculkan kegundahan pada diri kita masing-masing adalah hasil perbuatan kita. Dalam surat an-Nahl ayat 112 diterangkan bahwa:
“Allah telah memaparkan contoh, adanya suatu negeri yang dahulunya aman tenteram, mengalir kedalamnya rizki yang berlimpah dari segala arah, namun penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena itu, segenap murid-murid hendaklah berhati-hati, teliti dan cermat dalam mencari jalan kebajikan, lahir-batin, dunia akhirat, supaya tenteram jiwa nyaman jasad, tidak muncul persengketaan, sebagaimana dimaksud “JASAD SEMPURNA – BUDI UTAMA” (CAGEUR BAGEUR).
Tiada lain amalan kita semua, Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah, amalkan dengan sebaik-baiknya agar tercapai segala kebajikan zhahir bathin, tersingkir segala keburukan zhahir bathin, yang berkenaan dengan jasmani, terutama ruhani, yang selalu dirongrong bujukan hawa nafsu, digoda oleh perdaya setan. Wasiat ini harus dilaksanakan oleh segenap murid-murid, agar tercapai keselamatan dunia dan akhirat.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّ يَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِينَ شَيْءٌ ِللهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ Ilâ hadlratin nabiyyil mushthofâ Muhammadin shallallâhu alayhi wasallam wa `alâ âlihî wa ash-hâ bihî wa az wâ jihî wadzurriyyâtihî wa ahli baytihî ajma`în syay ul lillâhi lahumul, Al-fâtihah.)
(Tertuju ke hadirat Nabi al-Musthafa Muhammad Saw, juga keluarga, sahabat, istri-istri, segenap keturunan dan ahlul baitnya – segala hal milik Allah untuk mereka, Al-faatihah.)
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan, yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kami dari semua keburukan / kesalahan, yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kami kepada setinggi-2 nya derajat, yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kepada kami semua maksud yang termulya dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar… (boleh ditambah do’a pribadi)).
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّ يَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِينَ شَيْءٌ ِللهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ Ilâ hadlratin nabiyyil mushthofâ Muhammadin shallallâhu alayhi wasallam wa `alâ âlihî wa ash-hâ bihî wa az wâ jihî wadzurriyyâtihî wa ahli baytihî ajma`în syay ul lillâhi lahumul, Fâtihah.
(Tertuju ke hadirat Nabi al-Musthafa Muhammad Saw, juga keluarga, sahabat, istri-istri, segenap keturunan dan ahlul baitnya – segala hal milik Allah untuk mereka, Al-faatihah.)
(Kemudian untuk arwah guru-guru dalam silsilah Thariqah Qadiriyyah dan Naqsyabandiyah dan seluruh ahli thariqah, khususnya untuk yang mulia pemimpin agung para wali, penolong besar, kutub alam semesta, Tuan Syaikh Abdul Qodir Al-Jaylani, semoga Allah mensucikan ruh beliau, dan Tuan Syaikh Abil Qosim Junaydi al-Baghdadi, dan Tuan Syaikh Ahmad Khatib as-Sambasi bin Abdul Ghoffar, dan Tuan Syaikh Thalhah Kalisapu Cirebon, dan Tuan Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad. Semoga disampaikan kepada guru kami yang mulia, Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin Dan kepada ayah-2nya dan putra-2nya dan ahli silsilah dan kepada yang bertabaruk Kepadanya. Segala perkara kepunyaan Allah, Al-faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada ruh dari ayah-2 kami dan ibu-2 kami dan semua orang Islam laki-2 dan perempuan dan semua orang Mukmin laki-2 dan perempuan yang hidup dan yang mati. Segala perkara kepunyaan Allah, Al-faatihah.)
3x أَسْتَغْفِرُاللهَ رَبِّيْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ Astaghfirullâha rabbî min kulli dzanbiw wa atûbu ilayh. 3x.
(Aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa dan aku bertaubat kepada-Nya. 3x.)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وِعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad kamâ shallayta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhîm wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdum majîd.
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan kepada keluarganya. Diseluruh sekalian alam, sesungguhnya Engkau Zat yang Maha terpuji lagi Maha Agung.)
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّ يَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِينَ شَيْءٌ ِللهِ لَهُمُ ,الْفَاتِحَةُ Ilâ hadlratin nabiyyil mushthofâ Muhammadin shallallâhu alayhi wasallam wa `alâ âlihî wa ash-hâ bihî wa az wâ jihî wadzurriyyâtihî wa ahli baytihî ajma`în syay ul lillâhi lahumul, Al-Fâtihah.
(Tertuju ke hadirat Nabi al-Musthafa Muhammad Saw, juga keluarga, sahabat, istri-istri, segenap keturunan dan ahlul baitnya – segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada ruh dari ayah-ayahnya saudara-saudaranya dari para Nabi, juga kepada para utusan dan malaikat muqarrabin dan karubiyin dan mereka yang mati syahid dan kepada para shalihin dan keluarganya dan para sahabatnya dan kepada ruh bapak dan ibu kita semua yakni Nabi Adam dan Siti Hawa dan keturunan dari keduanya hingga hari kiamat. Segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
ثُـمَّ إِلَى أَرْوَاحِ سَـادَاتِنَـا وَ مَوَالِيـْنَا وَ أَ ئِمَّتِنَـا أَبِى بَكْرٍ وَ عُمَرَ وَ عُـثْمَانَ وَ عَلِي وَ إِلَى بَـقِيَّةِ الصَّحَـابَةِ وَ الْقَرَابَةِ وَ التَّابِعِيـنَ وَ تَابِعِ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَـانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيـنِ شَيْءٌ ِللهِ لَـهُمُ. الْفَاتِحَةُ Tsumma ilâ arwâhi sâdâtinâ wama wâlînâ wa aimmatinâ abî bakri wa ‘umara wa ‘utsmâna wa ‘alî wa ilâ baqiyyatish shahâbati wal qarâbati wat tâ bi’îna watâ bi’it tâbi’îna lahum bi ihsânin ilâ yawmiddîn syay ul lillâhi lahumul, AL-Fâtihah.
(Semoga disampaikan kepada ruh para pembesar Islam, pengurus serta imam kita yakni Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali dan kepada semua sahabat dan kerabat dan para tabi’in serta yang mengikuti tabi’in dengan kebaikan. segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada ruh para imam mujtahid dan pengikut mereka dan para ulama yang mendapat petunjuk dan para pembaca Qur’an yang ikhlas serta para ahli tafsir dan ahli hadits serta para pembesar sufi yang benar dan kepada ruh seluruh wali baik pria maupun wanita, muslim maupun muslimat, baik yang berada di sebelah timur, barat, kanan maupun kiri bumi. Segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada ruh para guru Thariqah Qadiriyyah Naqsyyabandiyah dan kepada seluruh ahli Thariqah, khususnya kepada ruhnya pemimpin para wali, wali ghauts tertinggi, patok alam, tuan guru yang menghidupkan agama, yakni Syaikh Abdul Qodir Al-Jaylani, dan tuan syaikh Abil Qosim Junaydi Al Baghdadi dan tuan syaikh Ma’ruf Al-Karkhi dan tuan syaikh Sarri Saqathi dan tuan syaikh Habibil ‘Ajami dan tuan syaikh Hasan Bashri dan tuan syaikh Ja’far Shodiq dan tuan syaikh Yusuf Al-Hamdani dan tuan syaikh Abu Yazid Al-Busthomi dan tuan syaikh Syah Bahauddin An-Naqsyabandi dan kepada Imam Robbani dan kepada tuan Syaikh ‘Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad dan kepada guru kita yang mulia Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin dan kepada para ayahnya terus ke atas dan para putranya terus ke bawah dan para rantai silsilahnya dan orang-orang yang bertabarruk dari mereka. Segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada para arwah orang tua kami dan orang tua anda, para guru kami dan guru anda, kepada mereka yang telah meninggal dunia dari pihak kami dan pihak anda, dan orang-orang yang menjadi tanggungan kita, dan kepada mereka yang telah berwasiat kepada kita dan juga yang meminta wasiat dari kita, dan mereka yang mengikuti kita di jalan Tuhan dengan do’a yang baik. Segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
(Semoga disampaikan kepada saudara kami yang seiman baik pria maupun wanita seluruh umat Islam baik pria maupun wanita, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia dari belahan timur bumi maupun belahan baratnya, dari kanan ke kiri, dari gunung Qof ke gunung Qof sejak putra Nabi Adam sampai hari kiamat. Segala perkara milik Allah untuk mereka, Al-Faatihah.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
Surat Alam Nasyrah (80/3x).
Surat Al Ikhlas (500/3x).
Ilâ hadlratisy syaykh Ahmad Bâqir. Al-Fâtihah.
(Semoga disampaikan kepada Syaikh Ahmad Baqir, Al-Faatihah.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Ya Allah, curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw, Nabi yang ummiy, dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.)
(Wahai Tuhanku hanya Engkaulah tujuanku dan hanya keridhaan-Mu lah yang kucari, berikanlah kepadaku kemampuan untuk mencintai-Mu dan ma’rifat kepada-Mu.)
(Wahai yang maha lembut 3x, Wahai Dzat yang kasih sayangnya meliputi langit dan bumi. Kami memohon kepada-Mu ya Allah dengan samarnya kelembutan-Mu yang tersembunyi, untuk menyembunyikan kami dalam kelembutan-Mu yang tersembunyi.
Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu benar “Allah itu maha lembut kepada hamba-hambanya Dia melimpahkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Dia maha kuat lagi maha perkasa.
Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu wahai Dzat yang maha kuat, wahai Dzat yang maha perkasa, wahai Dzat yang maha penolong, dengan kekuatan-Mu dan keperkasan-Mu wahai Dzat yang maha kokoh,
Kiranya Engkau menjadi pertolongan dan penolong bagi kami dalam segala ucapan, keadaan dan perbuatan kami, serta dalam semua kebaikan yang kami lakukan.
Ya Allah, semoga Engkau menjauhkan kami dari semua kejahatan, dendam dan malapetaka yang sungguh pantas kami terima karena kelalaian dan dosa-dosa kami.
Sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha penyayang. Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu benar, “Allah memaafkan orang-orang yang banyak berbuat dosa”.
Ya Allah demi hak orang yang Engkau berikan kasih sayang dan kelembutan kepadanya, demi hak orang yang Engkau posisikan di dekat-Mu dan Engkau telah menjadikan kelembutan yang tersembunyi senantiasa menyertainya (kekasih-Mu) dimana saja dia menghadap-Mu.
Kami memohon kiranya Engkau posisikan kami di dekat-Mu dan Engkau menyelimuti kami dengan kelembutan-Mu. Sungguh Engkau berkuasa atas segala sesuatu.
Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Muhammad SAW dan juga kepada para keluarga dan sahabatnya.Dan segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam. Al-Faatihah.)
Manaqib adalah suatu bentuk kegiatan khidmat amaliah dan ilmiah, dan sudah melembaga dan membudaya di tengah sebagian besar masyarakat Islam Indonesia. Terutama sekali di kalangan ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya. Kegiatan khidmat itu merupakan bagian pengamalan dan pengenjawantahan dari Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah. Pelaksanaannya secara rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan bertempat di majlis-majlis manakiban dan khataman.
Manaqib itu sendiri berasal dari bahasa Arab, dari lafad “manqabah” yang berarti: kisah tentang keshalihan dan keutamaan ilmu dan amal seseorang.
Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah berkata, “Dimana saja dibacakan manaqib-ku aku hadir padanya”. Oleh karena itu pada waktu pelaksanaannya para ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya harus hadir untuk mengikuti jalannya kegiatan tersebut.
Susunan acara manakiban sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Pembacaan Tanbih
4. Tawasul
5. Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani
6. Da’wah/Tabliqul Islam oleh Mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya
7. Pembacaan Shalawat Bani Hasyim 3 (tiga) kali
Demikianlah pelaksanaan manaqib, yang dapat menciptakan dan mewujudkan kondisi dinamis, serta tata nilai yang berharga, untuk itulah perlu adanya usaha yang sungguh-sungguh dan terus menerus dikembangkan dan dilestrarikan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
Untuk yang ingin download audio amaliah TQN PP Suryalaya dapat mengirimkan email ke manaqib.id@gmail.com dengan format; Nama Lengkap, No. HP, dan Alamat atau Klik dibawah ini untuk permintaan Audio Amaliah. Terima kasih.
Klik Disini
Tentang Aplikasi :
Register User/Ikhwan pada aplikasi sangatlah mudah anda hanya tinggal mengikuti arahan pada link berikut ini :
Tutorial Register User/Ikhwan
Untuk Register mubaligh silahkan lengkapi formulir di link berikut ini:
Register Mubaligh
Lokasi saat ini terhubung ke Google Maps, pastikan GPS anda aktif dan pastikan memasukan alamat dengan benar.
Pastikan username yang dimasukan sama dengan register awal anda.
Untuk sementara username bersifat permanen, namun nama Profile dapat dirubah di halaman Profile > Edit Profile.
Hal ini bisa di karenakan adanya double jadwal. Silahkan hubungi kami lebih lanjut pada tombol di bawah.
Apa itu Kontributor :
Kontributor adalah penulis artikel yang menyumbangkan tulisannya berupa berita, informasi,
atau opini berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Manaqib.ID membuka kesempatan berkarir bagi para ikhwan TQN Suryalaya menjadi penulis berita.
Yang bertugas sebagai membuat artikel yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan TQN Suryalaya.
Selain menjadi amalan kita dengan membagikan Informasi kepada sesama ikhwan,
Manaqib.ID memberikan penghargaan kepada setiap ikhwan yang banyak berkontribusi dalam penulisan artikel.
KLIK DISINI
1. Dilarang mengcopy atau menduplikat Artikel lain, harus original buatan sendiri.
2. Artikel ataupun kegiatan tidak boleh mengandung pornografi, sara, menyingung suatu golongan ataupun mengkoreksi ajaran orang lain.
3. Isi artikel dapat berisi (Acara Manaqib, Kutipan Khidmad Ilmiah, Manqobah Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Kegiatan-kegiatan Ikhwan TQN Suryalaya,
dan lain-lain yang menyangkut tentang informasi kegiatan TQN Suryalaya.
4. instal Aplikasi WordPress pada handphone Ikhwan sebagai wadah untuk menulis artikel.
Daftarkan data diri ikhwan agar dapat di Invite atau di undang melalui email oleh admin Manaqib.ID. Klik tombol dibawah ini untuk isi form pendaftaran.
KLIK DISINI
Penulisan artikel dapat dilakukan diaplikasi Worpress yang telah di download di Playstore. Setelah diinvite melalui email dan didownload aplikasi WordPress.
Ikuti langkah-langkah yang dijelaskan didalam artikel berikut. Klik tombol dibawah untuk melihat cara posting artikel dengan aplikasi WordPress. KLIK DISINI