WhatsApp Image 2021-07-19 at 14.29.13

Penyaluran Hewan Qurban Oleh Yayasan Sejahtera Lahir Bathin

Hari Raya Qurban atau dikenal dengan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Idul Adha juga merupakan puncaknya ibadah Haji, bagi yang sudah mampu menjalankannya.

Sedangkan mengenai hukum melaksanakan qurban itu sendiri, beberapa ulama mengatakan sunnah muakad (sunnah yang dianjurkan) bagi orang yang mampu. Namun, kesunahan berqurban juga dijelaskan pada Quran surah Al-Kautsar ayat 2, yang berbunyi: “Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar” Artinya: maka dirikanlah shalat karena Allah dan berqurbanlah.” (QS. Al-Kautsar:2).

Alhamdulilah pada hari ini tanggal 19 Juli 2021, dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1442 H yang jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 Yayasan Sejahtera Lahir Bathin telah menyalurkan hewan qurban berupa hewan Sapi untuk wilayah Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.

Penyerahan Hawan Qurban Sapi di Wilayah Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat

Semoga para donatur yang telah memberikan amanahnya kepada Yayasan Sejahtera Lahir Bathin mendapatkan balasan rezeki dan kesehatan dari Allah SWT, aamiin ya rabbal alamin.

Untuk Ikhwan dan pembaca yang ingin menyalurkan bantuan atau memberikan infaq dan sodaqoh dapat melalui :

Rek BRI Cabang Cimahi a/n Yayasan Sejahtera Lahir Bathin

no. Rek. 0137-01-000983-56-8 atau KLIK DISINI

Bantuan Kematian

Santunan Untuk Keluarga Almarhum Ikhwan Wilayah Cipatat

Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia bapak Iin solihin bin bapak H. muhtar pada hari Jum’at 4 Juni 2021 yang beralamat di kampung warung jambe rt 02/ 10 Desa Rajamandala Cipatat.

Sebagaimana biasa kami Pengurus Yayasan Sejahtera Lahir Bathin kembali memberikan santunan berupa uang duka untuk keluarga yang ditinggalkan semoga ini bisa bermanfaat dan berkah.

Almarhum Pak Iin solihin bin bapak H. Muhtar, semasa hidup beliau aktif di majlis dzikir Manaqib Pesantren Suryalaya di wilayah Cipatat Rajamandala selain sebagai sesepuh manaqib beliau juga adalah ketua DKM Mesjid NURUL HUDA.

Untuk Ikhwan dan pembaca yang ingin menyalurkan bantuan dapat melalui :

Rek BRI Cabang Cimahi a/n Yayasan Sejahtera Lahir Bathin

no. Rek. 0137-01-000983-56-8 atau KLIK DISINI

WhatsApp Image 2021-05-10 at 16.56.18

Penyaluran zakat, infak dan sodaqoh Yayasan SLB di Lebak Banten

Alhamdulillah, dalam rangka bulan Suci Ramadhan 1442 H Yayasan Sejahtera Lahir Bathin membagikan zakat, infak, dan sodaqoh dari ikhwan-ikhwan yang telah menitipkan amanahnya kepada kami.

Kali ini pembagian zakat, infaq, dan sodaqoh disalurkan di daerah Lebak Banten tepatnya di lingkungan majelis Al-Amin Kp. Tapos, Desa Leuwi Ipuh, Kec. Banjarsari, Kab. Lebak – Banten.

Telah tersalurkan 1000 paket lebaran dan uang tunai untuk kaum dhuafa dan anak yatim. Terima kasih kepada para ikhwan dan donatur yang telah menitipkan amanahnya kepada kami.

Untuk Ikhwan dan pembaca yang ingin menyalurkan bantuan dapat melalui :

Rek BRI Cabang Cimahi a/n Yayasan Sejahtera Lahir Bathin

no. Rek. 0137-01-000983-56-8

IMG20210302105205.jpg

Penyerahan Sertifikat Pelatihan Bekam Untuk Para Ikhwan

Alhamdulillah pada tanggal 14 Maret 2021 telah di berikan berupa sertifikat dan alat praktek bekam untuk para ikhwan yang telah mengikuti pelatihan Bekam.

Pelatihan bekam ini di adakan oleh Yayasan Sejahtera Lahir Bathin secara Gratis untuk para ikhwan.

Penyerahan sertifikat berserta kelengkapan alat bekam di berikan oleh Bpk Asep Yusuf Tajiri sebagai ketua Yayasan Sejahtera Lahir Bathin dan didampingi oleh Ibu Ema Royana sebagai penggurus Yayasan Sejahtera Lahir Bathin.

Di masa pandemi ini semoga dapat membantu para ikhwan yang telah mengikuti pelatihan membuka praktek dimasing-masing tempat tinggalnya.

Penyerahan Sertifikat Pelatihan berserta alat terapi bekam kepada Ust. Ena Zaenudin Assyafii

Penyerahan Sertifikat Pelatihan berserta alat terapi bekam kepada Jajang Nurjaman

Penyerahan Sertifikat Pelatihan berserta alat terapi bekam kepada Dedi Lukman Zein

Penyerahan Sertifikat Pelatihan berserta alat terapi bekam kepada Ust. Odik

Dengan ada nya kegiatan ini semoga dapat membantu para ikhwan untuk membuka praktik usaha. Semoga kedepannya kami akan dapat lebih sering melakukan pelatihan tidak hanya Pelatiahan bekam, mungkin kedepannya bisa berbagai macam pelatihan keterampilan lainnya.

Terima kasih kepada para ikhwan yang telah menggikuti pelatiahan Terapi Bekam yang dilaksanakan oleh Yayasan Sejahtera Lahir Bathin.

Terima kasih kepada para Donatur Tetap atas terselengaranya pelatihan ini :

  1. PT Niaga Artha Chemcons – Bekasi
  2. PT Alpha Tunas Mandiri – Bekasi
  3. Bapak Ir. Solehudin – Jakarta
  4. PT Gonet Media Nusantara – Bogor
  5. Bapak Dede Wahyudi, ST – Cirebon
  6. Ibu Hj Nani Wijaya Kusuma, Yogyakarta
  7. Ibu Yeni Lia Susanti – Banten
  8. Teguh Ryanto – Karawang
  9. Bapak Tarnedi – Sukabumi
  10. Ibu S. Mahardini – Bekasi

Dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga selalu diberikan kelancaran rejeki, al-fatihah.

Untuk Ikhwan dan pembaca yang ingin berinfak dan bergabung dalam program ini salurkan melalui :

Rek BRI Cabang Cimahi a/n Yayasan Sejahtera Lahir Bathin

no. Rek. 0137-01-000983-56-8

IMG20210210115209.jpg

Penyerahan santunan uang duka

Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia bapak Remban bin Wiraatmadja pada hari selasa 9 februari 2021 yang beralamat di kampung Kebon Kalapa RT. 001 RW. 003 Kec. Cipatat Kabupaten Bandung Barat

Sebagaimana biasa Yayasan Sejahtera Lahir Bathin kembali memberikan santunan berupa uang duka senilai Rp. 1.000.000,- untuk keluarga yang ditinggalkan semoga ini bisa bermanfaat dan berkah.

Uang duka diterima oleh putranya almarhum

Demikian uang duka ini disampaikan kepada yamg berhak semoga kita semua semakin terinspirasi untuk meningkatkan lagi infak dan sadaqohnya agar semakin banyak yang bisa kita perbuat untuk saudara saudara kita yang membutuhkan…aamiin YRA🤲🤲🤲

pelatihan bekam gratis

Pelatihan Bekam

Dalam rangka meningkatkan sumber daya ihkwan / akhwat Toriqoh qodoriyah wa naqsabandiyah di wilayah Cipatat, Yayasan Sejahtera Lahir Bathin kembali menyelenggarakan pelatihan Bekam bagi para ikhwan dan akhwat yang berada di wilayah Cipatat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Yayasan dan tidak di pungut biaya apapun.

Pelatihan bekam di bimbing oleh Ibu Imas Julaeha (Kegiatan dilakukan sesuai dengan Protokol Kesehatan)

Kegiatan ini diharapkan peserta memperoleh ilmu bagaimana menjadi therapis bekam yang baik sesuai sunnah serta dengan mendapatkan keterampilan dan ilmu bekam ini ikhwan/akhwat bisa membantu dari segi kesehatan untuk sesama baik dilingkungan keluarga atau masyarakat pada umumnya.

Pelatihan Bekam keII ini diselenggarakan dipenghujung tahun 2020 tepatnya 26 Desember sampai 29 Desember 2020 yang diikuti oleh 4 orang peserta ihkwan TQN Suryalaya wilayah Cipatat diantaranya adalah :

1. Bapak Ena Zaenudin Assyafii yang beralamat kp. Babakan Cikuray RT. 003/ 013 Nanggeleng Cipeundeuy.

2. Bapak Dedi Lukman Zein yang beralamat Kp. Cileat RT. 001/012 Desa Ciptaharja Kec. cipatat.

3. Bapak Jajang Nurjaman yang beralamat Kp. Cikalapa Cioray RT.002/026 Rajamandala Kulon Cipatat.

4. Bapak Odik Cahya yang beralamat Kp. Talun RT. 002/008 Desa Ciltaharja Kec. Cipatat.

Dengan adanya kegiatan pelatihan ini semoga ikhwan dapat membuat membantu sesama.

Endang Nahri bin Nindi Atmaja

Berita Duka Ikhwan

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.
Innalillahi Wainna Ilaihi Rooji’uun. Telah berpulang kerahmatullah, Bapak Endang Nahri bin Nindi Atmaja. Pada Hari Kamis Tanggal 02 Juli 2020 pada usia 70 tahun.

Alm Endang Nahri bin Nindi Atmaja.

Beliau merupakan Ikhwan TQN Suryalaya yang beralamat di Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat.

santunan
Pemberian santunan oleh Yayasan Sejahtera Lahir Bathin yang diwakili Oleh Ibu Ema Royana Sebagai Pengurus Yayasan kepada keluarga yang ditinggalkan

Adapun pemberian santunan diberikan pada tanggal 08 Juli 2020 sebesar Rp 1.000.000,- kepada keluarga Alm Endang Nahri bin Nindi Atmaja di kediamannya.

Semoga Almarhum diterima Allah SWT dan diampuni dosa2nya serta yg ditinggal diberi kekuatan, kesabaran & keikhlasan. Aamiin yaa Rabbal’aalamin. Al-fatihah
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Untuk Ikhwan dan pembaca yang ingin berinfak dan bergabung dalam program ini salurkan melalui Rek BRI Cabang Cimahi a/n Yayasan Sejahtera Lahir Bathin no. Rek. 0137-01-000983-56-8

cinta allah

Cahaya Basoroh dan Cahaya Sirr

“JANGAN MERAGUKAN JANJI ALLAH”

لاَ يـُشَـكِّكَــنَّكَ فيِ الْـوَعْدِ عَدَمُ وُقُــوْعِ الْـمَـوْعُـوْدِ ، وَ إِنْ تَـعَـيَّنِ زَمَنُهُ ؛ لِئَـلاَّ يـَكُوْنَ ذَ لِكَ قَدْحًـا فيِ بَـصِيْرَ تِـكَ ، وَ إِخْمَـادً ا لِـنُورِ سَرِ يـْرَ تِـكَ

“Janganlah karena tiadanya pemenuhan atas apa-apa yang dijanjikan, padahal telah jatuh waktunya, membuatmu ragu terhadap janji-Nya; agar yang demikian itu tidak menyebabkan bashirah-mu buram dan cahaya sirr-mu padam!”

Syarah

Dalam Al-Quran, ada sebuah hikmah dari kisah Nabi Ibrahim a.s. dan istrinya Siti Sarah.

Ibrahim a.s. senantiasa berdoa agar dikaruniai keturunan, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surah Ash-Shaaffaat [37]: 100: “Rabbii hablii minash-shaalihiin.” Tatkala datang dua malaikat yang memberi kabar gembira akan lahirnya Ishaq a.s., Siti Sarah digambarkan “tersenyum keheranan” (Q.S. Huud [11]: 72-73 ), atau “memekik” (Q.S. Adz Dzaariyaat [51]: 29).

قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَـٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ

قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ‌ اللَّـهِ ۖ رَ‌حْمَتُ اللَّـهِ وَبَرَ‌كَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ

Istrinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh.”

Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul-bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” – Q.S. Huud [11]: 72-73

Demikian halnya Ibrahim a.s. berkata:

قَالَ أَبَشَّرْ‌تُمُونِي عَلَىٰ أَن مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ‌ فَبِمَ تُبَشِّرُ‌ونَ

قَالُوا بَشَّرْ‌نَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ الْقَانِطِينَ

Berkata Ibrahim: “Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?”

Mereka menjawab: “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.”

Ibrahim berkata: “(Tidak ada) orang yang berputus-asa dari rahmat-Nya, kecuali orang-orang yang sesat.” – Q.S. Al-Hijr [15]: 54-55

Keraguan kita akan janji Allah, sesungguhnya adalah tanda dari kelemahan tauhid, sehingga membuat bashirahmenjadi buram dan cahaya sirr (rahasia-rahasia) menjadi padam.

Keraguan adalah sesuatu yang berbahaya dalam jalan suluk. Dalam kisah Siti Hajar, hal tersebut telah membuat kelahiran Ishaq a.s. tertunda sebagai sebuah hukuman karena bersitan keraguan akan janji Allah.

Mengenai bashirah, seperti telah dibahas dalam pasal-pasal sebelumnya (lihat Al-Hikam Pasal 5), adalah cahaya untuk melihat Al-Haqq pada segenap ufuk alam semesta.

Adapun cahaya sirr merupakan cahaya yang akan menampakan jati diri setiap insan. Rahasia tentang hakikat diri kita, qadha dan qadar, misi hidup, hanya bisa ditampakkan dengan cahaya sirr Allah.

Manusia sebagai hamba tidak mengetahui kapankah Alloh akan menurunkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga manusia jika melihat tanda-tanda ia menduga, mungkin telah tiba saatnya, padahal bagi Alloh belum memenuhi semua syarat yang dikehendaki-Nya, maka bila tidak terjadi apa yang telah diduganya, hendaknya tidak ada keraguan terhadap kebenaran janji Alloh subhanahu wata’ala.

Sebagaimana yang terjadi dalam Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, ketika Rasululloh shallalloahu ‘alaihi wasallam, menceritakan mimpinya kepada sahabatnya, sehingga mereka mengira bahwa pada tahun itu mereka akan dapat masuk ke kota Makkah dan melaksanakan ibadah umroh dengan aman dan sejahtera [mimpi Rasululloh saw. yang tersebut dalam surah al-Fath.

Alloh berfirman: “Sungguh Alloh akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti memasuki Masjidil Haram, jika Alloh menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu merasa takut. Maka Alloh mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat.” [QS. al-Fath 27].

Sehingga ketika gagal tujuan umroh karena di tolak oleh bangsa Quraisy dan terjadi penanda tanganan perjanjian Sulhul [perdamaian] Hudaibiyah, yang oleh Umar dan sahabat-sahabat lainnya dianggap sangat mengecewakan, maka ketika Umar ra. mengajukan beberapa pertanyaan, dijawab oleh Nabi saw: Aku hamba Alloh dan utusan-Nya dan Alloh tidak akan mengabaikan aku.

Firman Alloh: “(Dalam menghadapi ujian dari Alloh) Sehingga Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Alloh? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu dekat.” [QS. al-Baqoroh 214].

allah

RIDHO DENGAN PILIHAN ALLAH

Do’a dan ijabah

لاَ يَــكُنْ تَــأَخُّرُ أَ مَدِ الْعَطَاءِ مَعَ اْلإِلْـحَـاحِ فيِ الدُّعَاءِ مُوْجِـبَاً لِـيَأْسِكَ؛ فَـهُـوَ ضَمِنَ لَـكَ اْلإِجَـابَـةَ فِيمَا يَـخْتَارُهُ لَـكَ لاَ فِيمَا تَـختَارُ لِـنَفْسِكَ؛ وَفيِ الْـوَقْتِ الَّـذِيْ يُرِ يـْدُ لاَ فيِ الْـوَقْتِ الَّذِي تُرِ يدُ

“Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki.”

Syarah

Doa adalah sebuah bentuk ibadah. Dan dalam Al-Quran, Allah memerintahkan kepada kita untuk berdoa kepada-Nya—dan Dia Ta’ala pasti kabulkan.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.” – Q.S. Al-Mu’min [40]: 60

Tanda seorang mukmin sejati adalah: lebih yakin dengan apa yang ada di Tangan Allah daripada apa yang dapat diusahakan oleh tangannya sendiri.

Ketika doa yang kita panjatkan seolah tidak mendapat pengabulan dari Allah Ta’ala, disitu terdapat ruang pengetahuan yang kosong yang harus kita cari dan isi.

Doa disini bukan hanya terkait masalah duniawi; tetapi juga termasuk dalam hal spiritual.

Misalkan, kita berdoa agar diterima taubatnya dan dibersihkan dari segala dosa.

Hakikatnya setiap doa yang kita panjatakan adalah sebuah refleksi dari objek yang telah Allah siapkan.

Tidak serta merta kita menginginkan sesuatu di dalam hati, kecuali telah ada objeknya.

Tanpa objek yang telah Allah sediakan, pada dasarnya setiap orang tidak akan punya keinginan untuk berdoa.

Seperti ketika menginginkan sebuah makanan, karena baunya sudah tercium dari jauh.

Hanya saja manusia kerap terjebak oleh ketidak-sabaran dan waham (kesalahan pemikiran) tentang dirinya sendiri.

Seperti ketika seorang sahabat meminta kepada Rasulullah SAW agar berjodoh dengan seorang perempuan; maka jawaban Rasulullah SAW adalah :

Sekalipun dirinya dan seluruh malaikan memanjatkan doa maka bila itu bukan haknya dan tidak tertulis di Lauh Mahfudz pasti tidak akan terlaksana.

Keinginannya untuk memiliki jodoh adalah sebuah isyarat akan objek yang telah Allah sediakan, tetapi keinginannya akan perempuan tertentu adalah karena syahwat dan wahamnya yang masih belum surut.

Doa membutuhkan pengenalan (ma’rifah) akan Allah dan akan diri sendiri. Allah yang lebih tahu apa yang terbaik bagi makhluknya, lebih dari seorang ibu mengetahui kebutuhan bayinya.

Alloh telah berjanji akan mengabulkan do’a. sesuai dengan firman-Nya,“Mintalah kamu semua kepada-Ku, Aku akan mengijabah do’amu semua”. dan Alloh berfirman, “Tuhanmulah yang menjadikan segala yang dikehendaki-Nya dan memilihnya sendiri, tidak ada hak bagi mereka untuk memilih.”

Sebaiknya seorang hamba yang tidak mengetahui apa yang akan terjadi mengakui kebodohan dirinya, sehingga tidak memilih sesuatu yang tampak baginya sepintas baik, padahal ia tidak mengetahui bagaimana akibatnya.

Karena itu bila Tuhan yang maha mengetahui, maha bijaksana memilihkan untuknya sesuatu, hendaknya rela dan menerima pilihan Tuhan yang Maha pengasih, Maha mengetahui dan Maha bijaksana.

Walaupun pada lahirnya pahit dan menyakitkan rasanya, namun itulah yang terbaik baginya, karena itu bila berdoa, kemudian belum juga terkabulkan keinginannya, janganlah terburu-buru putus asa.

Firman Allah: “Dan mungkin jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan mungkin jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. al-Baqarah 216].

Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily radhiallahu ‘anhu ketika mengartikan ayat ini:”Sungguh telah diterima do’amu berdua [Musa dan Harun alaihissalam] yaitu tentang kebinasaan Fir’aun dan tentaranya, maka hendaklah kamu berdua tetap istiqamah [sabar dalam melanjutkan perjuangan dan terus berdo’a], dan jangan mengikuti jejak orang-orang yang tidak mengerti [kekuasaan dan kebijaksanaan Allah].” [QS. Yunus 89].

<

p style=”text-align: left;”>Maka terlaksananya kebinasaan Fir’aun yang berarti setelah diterima do’a Nabi Musa dan Harun alaihissalam selama/sesudah 40 tahun lamanya.
Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pasti akan dikabulkan do’amu selama tidak terburu-buru serta mengatakan, aku telah berdo’a dan tidak diterima.”

Anas rodhiallohu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada orang berdoa, melainkan pasti diterima oleh Allah doanya, atau dihindarkan dari padanya bahaya, atau diampuni sebagian dosanya, selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa atau untuk memutus silaturrahim.

Syeih Abu Abbas al-Mursi ketika ia sakit, datang seseorang membesuknya dan berkata :

Semoga Alloh menyembuhkanmu [Afakallohu]. Abu Abbas terdiam dan tidak menjawab.

Kemudian orang itu berkata lagi: Alloh yu’aafika. Maka Abu Abbas menjawab: Apakah kamu mengira aku tidak memohon kesehatan kepada Alloh? Sungguh aku telah memohon kesehatan dan penderitaanku ini termasuk kesehatan, ketahuilah Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam memohon kesehatan dan ia berkata: “Selalu bekas makanan khaibar itu terasa olehku, dan kini masa putusnya urat jantungku.”

Abu Bakar as-Siddiq memohon kesehatan dan meninggal terkena racun. Umar bin Khottob memohon kesehatan dan meninggal dalam keadaan terbunuh.

Usman bin Affan memohon kesehatan dan juga meninggal dalam keadaan terbunuh.

Ali bin Abi Tholib memohon kesehatan dan juga meninggal dalam keadaan terbunuh.

Maka bila engkau memohon kesehatan kepada Alloh, mohonlah menurut apa yang telah ditentukan oleh Alloh untukmu, maka sebaik-baik seorang hamba ialah yang menyerahkan segala sesuatunya menurut kehendak Tuhannya, dan meyakini bahwa apa yang diberikan Tuhan kepadanya, itulah yang terbaik walaupun tidak sejalan dengan nafsu syahwatnya.

Dan syarat utama untuk diterimanya doa ialah keadaan terpaksa/kesulitan. Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Bukankah Dia [Alloh] yang memperkenankan [do’a] orang yang dalam kesulitan apabila dia berdo’a kepada-Nya…” [QS. an-Naml 62].

Keadaan terpaksa atau kesulitan itu, apabila merasa tidak ada sesuatu yang di harapkan selain semata-mata karunia Allah subhanahu wata’ala, tidak ada yang dapat membantu lagi baik dari luar berupa orang dan benda atau dari dalam diri sendiri.