Dikisahkan, pada suatu hari raja Baghdad datang berkunjung kerumah Syekh Abdul Qodir dengan maksud meminta karomah beliau untuk ketentraman hatinya.
Syekh berkata: “Kiranya apa saja yang perlu saya bantu ?”.
Dijawab oleh sang raja, “Saya minta buah apel”. Sedangkan pada waktu itu, buah apel belum musimnya berbuah. Lalu tangan beliau diangkat ke atas, pada waktu diturunkan kembali tangannya menggenggam buah apel, yang sebuah diberikan kepada raja, dan yang sebelah lagi dibelah oleh beliau sendiri.
Pada waktu sang raja membelah dan mengupas apel ternyata di dalamnya penuh dengan ulat-ulat (belatung) yang menjijikan.
Lalu raja bertanya, “Mengapa buah apel ini penuh dengan belatung ?”, Syekh menjawab “Yah, karena buah itu telah dipegang oleh tangan kotor kedurhakaan”.
Dibacanya Istigfar oleh Raja setelah kejadian itu, kemudian beliau bertobat dan beliau menjadi mitra Syaikh sampai akhir hayatnya.
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Begitulah kisahnya.