WhatsApp-Image-2019-02-02-at-08.32.42-750x430

Jakpus Kembangkan Dakwah Tarekat, Ini Dia Rencana LDTQN

Jakarta –Kegiatan Manaqib dulu sempat terhenti 4 tahun lalu setelah wafatnya Alm .H. OYO sebagai ketua Masjid sekaligus penggerak TQN Masjid Jami’ul Huda dulu menjadi salah satu tempat penyelenggaraan manaqib di Jakarta Pusat.

Kaderisasi adalah kemestian untuk mengamalkan,mengamankan dan melestarikan ajaran TQN Pondok pesantren Suryalaya hal itu disampaikan oleh Haji Feri sebagai Ketua Lembaga Dakwah TQN Jakarta Pusat mengatakan kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pengurus. Menurutnya Kaderisasi adalah kemestian untuk mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran TQN Pontren Suryalaya.

Jumat malam (1/2) Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (qs) kembali diselenggarakan. “Alhamdulillah setelah melalui proses yang panjang, manaqib kembali bisa diadakan di Jami’ul Huda. Ini kali kedua, bulan kemarin tanggal (5/1) adalah pertama kali manaqib setelah vakum empat tahun,” ujar Feri.

“Alhamdulillah manaqib semalam dihadiri sekitar seratus lima puluh orang, dan ada tiga puluh jamaah baru yang talqin dzikir dengan Kiai Wahfiudin,” kata admin MLS Wardi Abdullah.


T

“Untuk selanjutnya manaqib di Jami’ul Huda akan diadakan setiap Sabtu, pekan pertama tiap bulannya,” sambung aktivis TQN yang kerap disapa Bang Ntong.

Feri mengatakan ide mengaktifkan kembali manaqib di Masjid Jami’ul Huda berangkat dari diskusi dengan teman-teman yang aktif di komunitas WhatsApp Group MLS (Menembus Langit Suryalaya). Gayung bersambut mereka pun secara serius mulai memetakan rencana menghidupkan manaqib di beberapa tempat.

“Tahun ini kami akan berencana menghidupkan manaqib di dua masjid dan dua mushalla. Masjid al-Amir Kemayoran, Masjid Riyadul Jannah Apron Kemayoran, Mushalla al-Ikhlas dan Mushalla Nurul Hikmah Sunter Jakarta Utara,”  ujar Feri melalui pesan suara.

Berkembangnya majelis dzikir dan manaqib di Jakarta Pusat disikapi pengurus dengan mengembangkan program kaderisasi. Diharapkan program ini dapat memunculkan kader-kader muballigh dan muharrik.


P

“Insya Allah program ini juga akan kita kerjasamakan dengan MLS dan Dewan Masjid Indonesia, Wilayah Kecamatan Kemayoran. Kami akan undang para pengurus masjid,” sambungnya.

Selanjutnya Feri menyampaikan pengurus akan menyelenggarakan kursus tasawuf, pelatihan dakwah transformatif untuk remaja dan pemuda. Menurut Feri merekalah yang nantinya akan mengembangkan dan memakmurkan masjid-masjid yang menjadi tempat manaqib.

Penutupnya Feri menyampaikan “Sehingga pada saatnya kami tidak ada, TQN Suryalaya tetap ada dan terus berkibar di wilayah Jakarta Pusat,”

tutor 5

Tutorial Registrasi/Login USER/IKHWAN di Aplikasi Ayo Kita Manaqib

Berikut langkah-langkah bagi user/ikhwan untuk registrasi/login aplikasi “Ayo Kita Manaqib”

  1. Donwload aplikasi Ayo Kita Manaqib di Playstore

2. Setelah di instal Buka aplikasinya, Masuk Kehalaman Registrasi.

3. Setelah daftar, masuk ke Login masukan username dan password anda yang sebelumnya telah di daftarkan.

4. Setelah Login maka, anda akan di minta untuk melengkapi data diri anda.

5. Setelah di simpan, selasai sudah. Simple kan, maka dengan ini anda dapat membuka fitur-fitur seperti jadwal manaqib, dan membuat jadwal manaqib sesuai dengan mubaligh yang telah tercantum. (Baca juga : Cara Registrasi Mubaligh di aplikasi Ayo Kita Manaqib)

Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Kami di (KLIK DISNI).

Jangan lupa Download Aplikasinya Di PLAYSTORE.

manaqib

H. Baban berpesan untuk Peserta Upgrading I Angkatan ke-49

Suryalaya –Kegiatan upgrading tingkat 1 diadakan pada 17 januari
untuk para muballigh/muballighah dalam rangka mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran dari Abah Anom Mursyid TQN Pontren Suryalaya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (17-18/1) bertepatan dengan tanggal 11-12 Jumadil Awwal 1440 H dimulai setelah kegiatan manaqib bulanan di masjid Nurul Asror yang diikuti oleh lebih dari 90 peserta pria dan wanita.

Peserta terdiri dari para Asatidz, sesepuh khataman dan manaqib yang berada dibawah naungan Yayasan Serba Bakti Pontren Suryalaya, para Pengurus Yayasan Serba Bakti dari tingkat Pusat sampai Daerah juga para ikhwan/akhwat baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kegiatan yang berlangsung di serambi Masjid Nurul Asror ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dan dibuka oleh H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. selaku Dewan Pembina LDTQN Pontren Suryalaya. Selain H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. sebagai narasumber, juga ada KH. Beben Muhammad Dabbas, KH. Sandisi, Dr. M. Kodir, M.si. dan Drs. H. Suhrowardi, M.Ag. sebagaimana dikutip dari suryalaya.org.

manaqib id

“Pesan dari Pak Haji Baban pembina LD TQN bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan salah satunya adalah untuk penyeragaman amaliah TQN Pontren Suryalaya dan untuk proses rekrutmen anggota LDTQN,” demikian yang disampaikan oleh Nana Yusep selaku moderator acara melalui telepon

aplikasi manaqib

“Terkait politik beliau (H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar.) juga menyampaikan bahwa TQN PP Suryalaya sampai saat ini mendukung proses pilpres namun tidak berpihak kepada salah satu paslon Presiden,” Nana menambahkan. (

IMG-20181201-WA0085-670x440

Perwakilan Wonosobo Gelar Kajian Tasawuf

Wonosobo –Di Pondok pesantren AL kautsar,Kedewan ,Kertek,Wonosobo Jawa Tengah,yayasan serba Bakti (YSB) Pondok Pesantran Suryalaya mengadakan Manaqib syaikh Abdudul Qodir Jailani Sabtu (1/12)acara Manaqib ini bertemakan Tassawuf dipimpin oleh ustadz Wafiudin sakam.

Manaqib diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Muhammad Haris, pembacaan tanbih oleh Hidayat, tawasul oleh KH. Musthafa, dan pembacaan Manaqib oleh Kiai Muzamil serta doa oleh KH. Nur Shadiq pengasuh Ponpes Al Mashruf.

KH. Mahbub mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kiai Wahfi beserta tim yang menyempatkan diri di tengah kesibukan. Juga kepada KH. Mushtafa beserta keluarga selaku shahibul bait dan seluruh panitia.

Beliau juga mengumumkan agenda safari dakwah serta mengenalkan JATMAN kepada jamaah yang mayoritas pengamal tarekat TQN PP Suryalaya. “Ikhwan di sini amat menantikan tausiyah dari Kiai Wahfi,” ungkap Ketua YSB PP Suryalaya Perwakilan Wonosobo saat memberi sambutan.

Usai shalat zuhur dan zikir berjamaah, Kiai Wahfiudin langsung menyampaikan kajian tasawuf di Mushalla Al Kautsar yang berada dalam Komplek Ponpes Al Kautsar.

Wakil Ketua Komisi Pendidikan & Kaderisasi MUI Pusat ini menjelaskan tentang pengertian zikir dan bagaimana mengaplikasikan zikir dalam setiap aktivitas dan profesi. “Gunakan zikir untuk belajar, gunakan untuk berdagang, gunakan dalam kehidupan sehari-hari” ucap wakil talqin Abah Anom

Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa manfaat berzikir selain untuk membersihkan qalbu dan membentengi diri dari godaan syaitan sebagaimana dalam surat al Araf ayat 17. Dengan zikir pulalah seseorang terhubung dengan Allah dan mengantarnya menjadi manusia yang bermanfaat. “Hidup itu harus memberikan manfaat untuk orang lain, hidup itu harus berkarya,” tegas Mudir Aam JATMAN.

Usai rehat siang Ustadz H. Handri Ramadian melanjutkan materi tasawuf tentang konsep diri manusia yang bukan hanya terdiri dari tubuh biologis dan qalbu menjadi inti dari ruh manusia. Saat ini kajian masih berlangsung.

a

Kisah Karomah Abah Anom, Gelas Berisi Ikan

KH A Shohibulwafa Tajul Arifin yang dikenal dengan nama Abah Anom, dilahirkan di Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 1 Januari 1915. Ia adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Juhriyah.

Ketika berusia 23 tahun, Abah Anom menikah dengan Euis Siti Ru’yanah. Setelah menikah, ia berziarah ke Tanah Suci. Selama Ramadhan, Abah rajin mengikuti pengajian bandungan di Masjidil Haram yang disampaikan guru-guru dari Mekkah atau Mesir.

Ketika di Mekkah, Abah Anom terbiasa tidur di atas pasir di Masjidil Haram (pada masa itu sebagian lantai masjidil Haram masih berupa pasir) dan setiap pagi ia bangun. Ia rajin mengunjungi ribat naqsabandi di jabal Gubaisy untuk muzakarah kitab Sirrul Asror dan Ganiyyat Al-Talibin karya Sayyidi Syeikh Abdul Qodir Aj-Jaelani.

Abah pulang dari Mekkah, setelah bermukim kurang lebih tujuh bulan (1939). Ia telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman keagamaan.

Pengetahuannya meliputi tafsir, hadits, fikih, kalam, dan tasawuf yang merupakan inti ilmu agama. Abah Anom dikenal sebagai tokoh Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Ketika Abah Sepuh wafat, pada tahun 1956, Abah Anom memimpin Pesantren Suryalaya.

Banyak tersebar kisah karomah Abah Anom seperti yang dituliskan di buku-buku latar belakang dan perkembangan Pesantren Suryalaya. Ada sebuah kisah tentang Abah Anom menghadapi seorang kapten yang akan menjajal ilmu Abah Anom. Seorang kapten dan anak buahnya mendatangi Pesantren Suryalaya.

Ia membawa sebuah batu kali dari kantongnya sebesar tinju. Batu itu diletakkan di sebelah telapak tangan kirinya, kemudian tangan kanannya satu kali pukul saja batu tersebut telah terbelah dua. Dia berikan kedua belahan batu itu kepada Abah dengan sikap sombong.

Abah Anom mengambil batu itu dan meremas batu itu, kemudian jadilah batu itu hancur laksana tepung. Si kapten terbelalak matanya tetapi ia belum putus asa dan masih penasaran.

Tiba-tiba Abah Anom meminta segelas air kepada tukang masak di dapur, yang segera datang di hadapan Abah Anom. Gelas berisi air itu diberikan kepada si kapten yang dilihatnya ada ikan dalam gelas.

Kapten itu segera bergaya seperti orang yang memancing dan ikan itu seolah terkait di alat pancing. Dia tunjukkan dengan sombong ikan itu terpancing dari gelas itu kepada Abah Anom.

Tetapi, tiba-tiba di lantai, di hadapan si kapten menggeletar seekor ikan besar yang kemudian dengan isyarat jari telunjuk saja oleh Abah Anom, ikan itu seperti terkait dengan pancingan telunjuk Abah Anom.

Belum sempat sang kapten menunjukkan ketakjubannya lagi, Abah Anom seolah memegang ketapel, dia mengarahkan ketapel itu ke atas atap rumah dan sesudah ditariknya tiba-tiba jatuhlah seekor burung yang rupanya kena tembakan ketapel.

Sang kapten bersujud di depan Abah Anom, diletakkannya lututnya kepada lutut Anom Anom, mengaku kalah dan meminta maaf, serta minta ditalqinkan untuk menganut dan mengamalkan Pesantren Suryalaya.