Khataman dan Tahlil 100 hari selepas meninggalnya Ikhwan TQN Suryalaya yaitu Alm. Bapak Nani Rohandi yang berkediaman di Kompleks Cipatat Elok, Bandung Barat, pada tanggal 27 Juli 2018, yang dipimpin oleh Ust. Asep Yusuf Tajiri dan dihadiri pula oleh Ustazah. Iis Juariah.
Dalam ceramahnya Ust. Asep Yusuf Tajiri meriwayatkan perjalanan Almarhum bersama Istri mendapatkan Talqin Dzikir di Pondok Pesantren Suryalaya pada tahun 1994, dan semenjak itu tidak pernah berhenti menjalankan amalan Khataman ba’da maghrib setiap senin dan kamis serta mulai mengadakan Manaqib pada tahun 1997 hingga Almarhum meninggal (18 April 2018) dan sesuai dengan permintaan Almarhum ketika masih hidup, hingga saat ini rumah beliau tak berhenti mengadakan Manaqib yang sekarang diurus oleh Isrinya Ibu Euis sekeluarga.
Dalam ceramahnya Ust. Asep menyinggung tentang “panjang umur” dan “makna mengenal Allah SWT”
Panjang umur menurut penuturan Ust. Asep bukan berupa angka semasa kita hidup, namun seberapa besar, sebaik apa dan seberapa lama nama kita selalu disebut dan dikenang, sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW hingga saat ini umat manusia di seluruh penjuru dunia selalu menyebut dan mengangungkan nama beliau dalam segala segi kehidupan, sesepuh dan ulama kita terdahulu masih kita sebut dalam do’a, maka itulah makna dari panjang umur sebenarnya.
Maka ini saatnya bagi kita yang masih hidup memberikan manfaat dan amalan yang baik yang akan berdampak juga pada kita kelak setelah wafat, seperti hari ini kita mendo’akan Alm. Bapak Nani karna kita merasa bahwa beliau semasa hidupnya pernah memberi manfaat kepada kita, untuk itu ketika kita dipanggil Allah SWT maka orang-orang akan senantiasa mendo’akan kita, Inshaallah kita akan mendapatkan predikat panjang umur yang sebelumnya disampaikan….
Dalam hal makna mengenal Allah SWT, Ust. Asep menyampaikan bahwa kita sebagai Ikhwan TQN Suryalaya berterimakasih kepada Alm. Abah Anom ( KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin ) yang mengenalkan dan mengajarkan kita bagaimana cara mengenal Allah SWT dengan diawali Talqin Dzikir yang kita terima dan ajaran-ajaran lainnya sehingga Inshaallah kita tidak akan tersesat ketika kita wafat.
ketika kita wafat kemana tujuan kita selanjutnya ? tentunya ke Allah SWT, lalu bagaimana jika kita tidak tahu Allah itu dimana dan kemana kita mendatanginya ?
seperti halnya kita mengenal orang yang hanya tahu namanya, tapi tidak tahu alamatnya dan tidak tahu bagaimana kita dapat menghubunginya terlebih tidak tahu bagaimana cara mendekatinya ?? jika itu terjadi maka kita pasti tersesat atau mungkin tidak akan sampai ke tujuan.
maka dari itu dengan amalan Tariqah Qadriah Naqsabandiyah yang diajarkan dari Pondok Pesantren Suryalaya Alhamdulillah kita sudah tahu kemana dan bagaimana kita akan kembali ke hadapan Allah SWT.
pesan Penulis : Apabila pembaca yang belum mengenal dan mengetahui metode “Mengenal Allah SWT” seperti tertulis diatas, maka alangkah baiknya mengikuti terus perkebangan dan tausiah dari Mubaligh Ponpes Suryalaya dan mulailah Talqin Dzikir yang dibimbing oleh para Waqil Talqin yang tersebar di seluruh Nusantara. (Ans)