manaqib Cipatat

Manaqib Cipatat, Mewujudkan Akhwat Thariqah Qodiriyah Naqsabandiyah Yang Berahlaq Tanbih”

Bandung –Kegiatan Manaqib yaikh Abdul Qodir Jailani yang diadakan rutin setiap bulannya ,Ahad kemarin (10/2) diadakan di kediaman Alm . Bapak Nani Rohandi di Perum Cipatat Elok ,Bandung.

Acara yang di mulai dengan sholat Dzuhur berjamaah ini, dan di buka oleh mubaligh Bapak Ust. Asep Yusup Taziri dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Bapak Jaenudin. Dilanjutkan pembacaan tanbih oleh Ust. Risman, Tawasul dengan Ust. Dadang, Manqobah Di bacakan oleh Ust. Ramdan dan di lanjutkan dengan Khidmat Ilmiah oleh Ibu Ustazah Iis Juariah.

Setelah pembukaan oleh Bapak Ust. Asep Yusup Taziri, kemudian dilanjutkan pembacaan Al-Quran oleh Bapak Jaenudin.

Ustazah iis menyampaikan kepada ibu-ibu yang hadir tentang visi ibu bella, yaitu “mewujudkan akhwat Thariqah Qodiriyah wa Naqsabandiyah yang berahlaq tanbih”. katanya. (

IMG-20190210-WA0032-750x430

Manaqib di TQN Center, Kiai Anding Bercerita Perjalanan Imam Ghazali Bertasawuf

Jakarta – Bertempat di TQN Center Masjid al-Mubarak pagi ini Ahad (10/2) mengadakan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (qs). Masjid 2 lantai yang menjadi basis kegiatan Lembaga Dakwah TQN DKI Jakarta ini disesaki oleh ikhwan-akhwat dari berbagai wilayah.

KH. Anding Mujahidin dalam tausiyahnya menceritakan perjalanan Imam Ghazali belajar tasawuf. Menurut Dosen LBIQ ini, Imam Ghazali mencari kebenaran melalui berbagai jalan. “Ia mencari lewat ilmu kalam, filsafat, kebatinan dan akhirnya berjumpa tasawuf,” katanya.

Ulama besar bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali lahir di Thus, Iran memiliki ribuan murid pada masanya. Karena semangat mencari kebenaran ia tinggalkan taklim.


Kiai Anding menyampaikan tausiyah manaqib di TQN Center

“Imam Ghazali memutuskan khalwat selama 2 tahun, memperbanyak dzikir, shalat dan ibadah lainnya. Dalam thariqah harus ada upaya memutus qalbu dari dunia. Itulah yang menghantarkan orang kepada kebahagiaan dan kebenaran,” sambungnya.

Penerjemah Kitab Miftahus Shudur ini mengatakan saat masa Abah Sepuh didikan beliau kepada putra-putrinya cukup keras. “Mereka dilatih untuk belajar tidak tidur. Bukan sehari atau dua hari namun setahun dan dua tahun.”

Setelah melakukan khalwat barulah Imam Ghazali menunaikan ibadah haji. “Bahkan saat di Baghdad beliau melanjutkan khalwat selama sepuluh tahun. Akhirnya keluar kitab fenomenal Ihya Ulumuddin, Kebangkitan Ilmu-ilmu Agama,” pungkasnya.


Kiai Wahfiudin menyampaikan talqin dzikir

Lebih dari seratus kitab ditulis oleh Imam Ghazali. Semua itu buah dari proses tazkiyah dan taklim yang ia lakukan.

Manaqib ditutup dengan talqin dzikir yang disampaikan Kiai Wahfiudin.

SKP-BRI-2-750x430

SKP BRI Adakan Kajian Tasawuf, Kiai Wahfiudin Menyampaikan Materi Nafs

Jakarta – Kiai Wahfiudin menjadi narasumber pada pengajian rutin yang diselenggarakan pada jumat ini (8/2) oleh Divisi Sekretariat Perusahaan (SKP) Bank Rakyat Indonesia setiap bulan mengadakan pengajian rutin untuk 120 karyawannya.

Menurut koordinator pengajian rutin H. Suparli, kegiatan ini diadakan untuk membentuk karakter pekerja yang bertakwa. “Alhamdulillah pagi ini Kiai Wahfiudin berkenan hadir menyampaikan kajian tasawuf,” katanya.

Kajian selama 1 jam di Lantai 8 Gedung BRI II ini dimulai pukul 07.00 WIB. Kiai Wahfiudin memulai dengan kuis menggunakan aplikasi kahoot. Ada 10 pertanyaan bertemakan Mengenal Diri Menggapai Ilahi yang harus dijawab oleh seluruh jamaah menggunakan smartphone.


K

“Hakikat diri manusia adalah ruh dengan pusatnya qalbu. Hubungan manusia dengan Tuhannya melalui qalbu. Maka menjadi penting kita menata qalbu agar selalu terhubung dengan Dia,” ujar Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya.

Selanjutnya Mudir Aam JATMAN menyampaikan cara berdzikir untuk membersihkan qalbu kepada karyawan SKP BRI. Menurutnya dzikir yang paling dahsyat adalah kalimat tauhid Laa ilaaha illallah. “Insya Allah lain kesempatan kita akan sama-sama membahas dan mempraktekkan dzikir ini,” tutup Kiai Wahfiudin.

“Alhamdulillah seneng bisa hadir di kajian Pak Wahfiudin. Bagus banget materinya, cocok untuk karyawan. Mudah-mudahan bisa datang kembali, terimakasih,” ujar salah seorang karyawan. (

abah anom

Abah Anom

KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin yang dikenal dengan nama Abah Anom, dilahirkan di Suryalaya tanggal 1 Januari 1915. Beliau adalah putra kelima Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dari ibu yang bernama Hj Juhriyah. Pada usia delapan tahun Abah Anom masuk Sekolah Dasar (Verfolg School) di Ciamis antara tahun 1923-1928. Kemudian ia masuk Sekolah Menengah semacan Tsanawiyah di Ciawi Tasikmalaya. Pada tahun 1930 Abah Anom memulai perjalanan menuntut ilmu agama Islam secara lebih khusus. Beliau belajar ilmu fiqih dari seorang Kyai terkenal di Pesantren Cicariang Cianjur, kemudian belajar ilmu fiqih, nahwu, sorof dan balaghah kepada Kyai terkenal di Pesantren Jambudipa Cianjur. Setelah kurang lebih dua tahun di Pesantren Jambudipa, beliau melanjutkan ke Pesantren Gentur, Cianjur yang saat itu diasuh oleh Ajengan Syatibi.

Dua tahun kemudian (1935-1937) Abah Anom melanjutkan belajar di Pesantren Cireungas, Cimelati Sukabumi. Pesantren ini terkenal sekali terutama pada masa kepemimpinan Ajengan Aceng Mumu yang ahli hikmah dan silat. Dari Pesatren inilah Abah Anom banyak memperoleh pengalaman dalam banyak hal, termasuk bagaimana mengelola dan memimpin sebuah pesantren. Beliau telah meguasai ilmu-ilmu agama Islam. Oleh karena itu, pantas jika beliau telah dicoba dalam usia muda untuk menjadi Wakil Talqin Abah Sepuh. Percobaan ini nampaknya juga menjadi ancang-ancang bagi persiapan memperoleh pengetahuan dan pengalaman keagaman di masa mendatang. Kegemarannya bermain silat dan kedalaman rasa keagamaannya diperdalam lagi di Pesantren Citengah, Panjalu, yang dipimpin oleh H. Junaedi yang terkenal sebagai ahli alat, jago silat, dan ahli hikmah.

Setelah menginjak usia dua puluh tiga tahun, Abah Anom menikah dengan Euis Siti Ru’yanah. Setelah menikah, kemudian ia berziarah ke Tanah Suci. Sepulang dari Mekah, setelah bermukim kurang lebih tujuh bulan (1939), dapat dipastikan Abah Anom telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman keagamaan yang mendalam. Pengetahuan beliau meliputi tafsir, hadits, fiqih, kalam, dan tasawuf yang merupakan inti ilmu agama. Oleh Karena itu, tidak heran jika beliau fasih berbahasa Arab dan lancar berpidato, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda, sehingga pendengar menerimanya di lubuk hati yang paling dalam. Beliau juga amat cendekia dalam budaya dan sastra Sunda setara kepandaian sarjana ahli bahasa Sunda dalam penerapan filsafat etnik Kesundaan, untuk memperkokoh Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Bahkan baliaupun terkadang berbicara dalam bahasa Jawa dengan baik.

Ketika Abah Sepuh Wafat, pada tahun 1956, Abah Anom harus mandiri sepenuhnya dalam memimpin pesantren. Dengan rasa ikhlas dan penuh ketauladan, Abah Anom gigih menyebarkan ajaran Islam. Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kepemimpinan Abah Anom, tampil sebagai pelopor pembangunan perekonomian rakyat melalui pembangunan irigasi untuk meningkatkan pertanian, membuat kincir air untuk pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Suryalaya tetap konsisten kepada Tanbih, wasiat Abah Sepuh yang diantara isinya adalah taat kepada perintah agama dan negara. Maka Pondok Pesantren Suryalaya tetap mendukung pemerintahan yang sah dan selalu berada di belakangnya.

Di samping melestarikan dan menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Abah Anom juga sangat konsisten terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Maka sejak tahun 1961 didirikan Yayasan Serba Bakti dengan berbagai lembaga di dalamnya termasuk pendidikan formal mulai TK, SMP Islam, SMU, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah kegamaan, Perguruan Tinggi (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ekonomi Latifah Mubarokiyah serta Pondok Remaja Inabah. Didirikannya Pondok Remaja Inabah sebagai wujud perhatian Abah Anom terhadap kebutuhan umat yang sedang tertimpa musibah. Berdirinya Pondok Remaja Inabah membawa hikmah, di antaranya menjadi jembatan emas untuk menarik masyarakat luas, para pakar ilmu kesehatan, pendidikan, sosiologi, dan psikologi, bahkan pakar ilmu agama mulai yakin bahwa agama Islam dengan berbagai disiplin Ilmunya termasuk tasawuf dan tarekat mampu merehabilitasi kerusakan mental dan membentuk daya tangkal yang kuat melalui pemantapan keimanan dan ketakwaan dengan pengamalan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Abah Anom menunjuk tiga orang pengelola, yaitu KH. Noor Anom Mubarok BA, KH. Zaenal Abidin Anwar, dan H. Dudun Nursaiduddin.

WhatsApp-Image-2019-02-02-at-08.32.42-750x430

Jakpus Kembangkan Dakwah Tarekat, Ini Dia Rencana LDTQN

Jakarta –Kegiatan Manaqib dulu sempat terhenti 4 tahun lalu setelah wafatnya Alm .H. OYO sebagai ketua Masjid sekaligus penggerak TQN Masjid Jami’ul Huda dulu menjadi salah satu tempat penyelenggaraan manaqib di Jakarta Pusat.

Kaderisasi adalah kemestian untuk mengamalkan,mengamankan dan melestarikan ajaran TQN Pondok pesantren Suryalaya hal itu disampaikan oleh Haji Feri sebagai Ketua Lembaga Dakwah TQN Jakarta Pusat mengatakan kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pengurus. Menurutnya Kaderisasi adalah kemestian untuk mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran TQN Pontren Suryalaya.

Jumat malam (1/2) Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (qs) kembali diselenggarakan. “Alhamdulillah setelah melalui proses yang panjang, manaqib kembali bisa diadakan di Jami’ul Huda. Ini kali kedua, bulan kemarin tanggal (5/1) adalah pertama kali manaqib setelah vakum empat tahun,” ujar Feri.

“Alhamdulillah manaqib semalam dihadiri sekitar seratus lima puluh orang, dan ada tiga puluh jamaah baru yang talqin dzikir dengan Kiai Wahfiudin,” kata admin MLS Wardi Abdullah.


T

“Untuk selanjutnya manaqib di Jami’ul Huda akan diadakan setiap Sabtu, pekan pertama tiap bulannya,” sambung aktivis TQN yang kerap disapa Bang Ntong.

Feri mengatakan ide mengaktifkan kembali manaqib di Masjid Jami’ul Huda berangkat dari diskusi dengan teman-teman yang aktif di komunitas WhatsApp Group MLS (Menembus Langit Suryalaya). Gayung bersambut mereka pun secara serius mulai memetakan rencana menghidupkan manaqib di beberapa tempat.

“Tahun ini kami akan berencana menghidupkan manaqib di dua masjid dan dua mushalla. Masjid al-Amir Kemayoran, Masjid Riyadul Jannah Apron Kemayoran, Mushalla al-Ikhlas dan Mushalla Nurul Hikmah Sunter Jakarta Utara,”  ujar Feri melalui pesan suara.

Berkembangnya majelis dzikir dan manaqib di Jakarta Pusat disikapi pengurus dengan mengembangkan program kaderisasi. Diharapkan program ini dapat memunculkan kader-kader muballigh dan muharrik.


P

“Insya Allah program ini juga akan kita kerjasamakan dengan MLS dan Dewan Masjid Indonesia, Wilayah Kecamatan Kemayoran. Kami akan undang para pengurus masjid,” sambungnya.

Selanjutnya Feri menyampaikan pengurus akan menyelenggarakan kursus tasawuf, pelatihan dakwah transformatif untuk remaja dan pemuda. Menurut Feri merekalah yang nantinya akan mengembangkan dan memakmurkan masjid-masjid yang menjadi tempat manaqib.

Penutupnya Feri menyampaikan “Sehingga pada saatnya kami tidak ada, TQN Suryalaya tetap ada dan terus berkibar di wilayah Jakarta Pusat,”

wakil-talqin-malaysia-1-750x430

Bersama Tujuh Wakil Talqin Manaqib di Kinabalu

Malaysia –Tun Datuk Sakaran sebagai tuan rumah yang juga wakil talqin Abah Anom menyambut kedatangan langsung di Bandara kota Kinabalu,Beliau bersama beberapa ikhwan dan keluarga menyambut langsung beberapa wakil talqin Malaysia diantaranya Pak Guru Zuki, Ust. H. Shaifudin Maulup dan KH. Abdul Manaf mengadakan acara Manaqib yang diadakan pada sore hari ini (31/1).


F

“Alhamdulillah… yang amat mulia wakil-wakil Abah bertemu di Kota Kinabalu. Moga TQN Malaysia bertambah makmur & berkembang subur di bawah naungan Mursyid Agung Abah Anom…” ungkap Ust. Zubair, ikhwan TQN melalui pesan singkat WhatsApp.


P

“Pagi tadi rombongan beraudiensi dengan keluarga besar Tun Datuk Sakaran,” kata H. Zulkefli koordinator rombongan.


B

Seperti yang diungkapkan Najdi kontributor TQNNews di Malaysia, hadir pula wakil talqin lainnya, yaitu Ust. H. Mohd. Trang bin Issa, Ust. H. Mansur dan Dr. H. Abdul Manam. Selain manaqib, pertemuan ini juga dalam rangka musyawarah wakil talqin, sesepuh, ikhwan/akhwat dan ibu bela TQN PP Suryalaya di Malaysia. (

tutor 4

Tutorial Registrasi Mubaligh di Aplikasi Ayo Kita Manaqib

Berbeda dengan Registrasi User/Ikhwan, di sini ada form yang mesti di isi yang nantinya akan di berikan Username dan Password khusus untuk login mubaligh.

  1. Untuk awal sama seperti Registrasi user/ikhwan download aplikasinya di Playstore.

2. Setelah download, disini yang beda. masuk kehalaman Hubungi kami. dan klik Form Pendaftaran mubaliqh.

3. Maka anda akan di bawa ke halaman form di website kami, Dan isikan data diri anda.

4. Setelah di lengkapi, maka admin kita akan memprosesnya. Dan nanti akan di hubungi untuk Username dan Password Khusus untuk mubaligh.

tutor 5

Tutorial Registrasi/Login USER/IKHWAN di Aplikasi Ayo Kita Manaqib

Berikut langkah-langkah bagi user/ikhwan untuk registrasi/login aplikasi “Ayo Kita Manaqib”

  1. Donwload aplikasi Ayo Kita Manaqib di Playstore

2. Setelah di instal Buka aplikasinya, Masuk Kehalaman Registrasi.

3. Setelah daftar, masuk ke Login masukan username dan password anda yang sebelumnya telah di daftarkan.

4. Setelah Login maka, anda akan di minta untuk melengkapi data diri anda.

5. Setelah di simpan, selasai sudah. Simple kan, maka dengan ini anda dapat membuka fitur-fitur seperti jadwal manaqib, dan membuat jadwal manaqib sesuai dengan mubaligh yang telah tercantum. (Baca juga : Cara Registrasi Mubaligh di aplikasi Ayo Kita Manaqib)

Jika ada pertanyaan silahkan hubungi Kami di (KLIK DISNI).

Jangan lupa Download Aplikasinya Di PLAYSTORE.

bri-suryalaya-3-750x430

Pontren Suryalaya Dikunjungi Dirut BRI Suprajarto

Tasikmalaya .Pondok Pesantren Suryalaya siang ini sekitar pukul 13:00 WIB (28/1) dikunjungi Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Suprajarto,beserta rombongan dari BRI Pusat,Kepala kanwil Jabar serta kacab Tasikmalaya dan Ciamis.

Kunjungan Dirut BRI untuk pertama kalinya ke Suryalaya dalam rangka kunjungan kerja ke wilayah Tasikmalaya. “Rombongan menyempatkan diri bersilaturrahim untuk lebih mengenal Pontren Suryalaya. Selama ini Beliau hanya tahu dari kabar orang,” demikian yang disampaikannya


R


Pengemban Amanah sekaligus Sesepuh Pontren Suryalaya KH. Zaenal Abidin Anwar menerima rombongan ditemani Sekretaris H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. Rektor IAILM Dr. Iwan Prawiranata menyampaikan kenang-kenangan kepada Dirut BRI Suprajarto.

F

Selesai jamuan makan siang, rombongan menuju Kampus Lathifah Mubarokiyah mengikuti Sharing Session. Dirut BRI yang diangkat pada Maret 2017 didaulat berbagi kepada seluruh civitas akademika IAILM dan STIELM.

Mahasiswa tampak antusias menyimak pemaparan yang disampaikan dirut dan tim. Selesai acara Rektor IAILM Dr. R. Iwan Prawiranata, menyampaikan plakat kenang-kenangan. Sementara BRI menyerahkan merchandise. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dengan seluruh manajemen kampus.


S

Setelah kunjungan ke Pesantren Suryalaya rombongan BRI menuju Ciawi dan Rajapolah, kemudian kembali ke Jakarta. (

manaqib

H. Baban berpesan untuk Peserta Upgrading I Angkatan ke-49

Suryalaya –Kegiatan upgrading tingkat 1 diadakan pada 17 januari
untuk para muballigh/muballighah dalam rangka mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran dari Abah Anom Mursyid TQN Pontren Suryalaya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (17-18/1) bertepatan dengan tanggal 11-12 Jumadil Awwal 1440 H dimulai setelah kegiatan manaqib bulanan di masjid Nurul Asror yang diikuti oleh lebih dari 90 peserta pria dan wanita.

Peserta terdiri dari para Asatidz, sesepuh khataman dan manaqib yang berada dibawah naungan Yayasan Serba Bakti Pontren Suryalaya, para Pengurus Yayasan Serba Bakti dari tingkat Pusat sampai Daerah juga para ikhwan/akhwat baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kegiatan yang berlangsung di serambi Masjid Nurul Asror ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dan dibuka oleh H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. selaku Dewan Pembina LDTQN Pontren Suryalaya. Selain H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. sebagai narasumber, juga ada KH. Beben Muhammad Dabbas, KH. Sandisi, Dr. M. Kodir, M.si. dan Drs. H. Suhrowardi, M.Ag. sebagaimana dikutip dari suryalaya.org.

manaqib id

“Pesan dari Pak Haji Baban pembina LD TQN bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan salah satunya adalah untuk penyeragaman amaliah TQN Pontren Suryalaya dan untuk proses rekrutmen anggota LDTQN,” demikian yang disampaikan oleh Nana Yusep selaku moderator acara melalui telepon

aplikasi manaqib

“Terkait politik beliau (H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar.) juga menyampaikan bahwa TQN PP Suryalaya sampai saat ini mendukung proses pilpres namun tidak berpihak kepada salah satu paslon Presiden,” Nana menambahkan. (