IAILM-670x440

Tim Akreditasi Institusi PT Kunjungi IAILM Untuk Lakukan Assessment

Suryalaya – Tim Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dari  BAN PT  mengunjungi IAILM untuk melakukan assessmen. Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Pontren Suryalaya terus berupaya meningkatkan pelayanannya untuk, seluruh stakeholders. Pelaksanaan Assesment lapangan berjalan sehari penuh dari mulai pukul.08.00 – 21.00 WIB, berjalan dengan tertib dan lancar, Semoga mendapat hasil yang memuaskan.

Tim yang terdiri dari 3 assesor; Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.Ed (UIN Wali Songo Semarang), Dr. DR. Hamidah, M.Ag. (IAIN Raden Fatah Palembang) dan Dr. Anam Sutopo S.Pd., M.Hum. (Univ. Muhammadiyah Surakarta) datang untuk mencocokkan data, mengevaluasi dan menilai mutu institusi. “Kami bertiga datang ke IAILM Suryalaya ini untuk mencocokkan datang yang bapak dan ibu sampaikan dalam borang ke BAN PT melalui Sapto,” kata Ibnu Hadjar.

Menurutnya borang sudah dikirim bulan juni yang lalu. “Tentu ada hal yang tidak terekam dalam borang atau ada data tambahan data baru. Silahkan bapak, ibu sampaikan ke kami untuk menjadi bahan pertimbangan dan kajian kami selanjutnya,” sambung ia menjelaskan.

Sementara rektor IAILM Suryalaya, H. Iwan R. Prawiranata, MIB,. MA,. PhD. menyampaikan jika IAILM yang berdiri sejak tahun 1986 atas prakarsa Pangersa Abah Anom terus melakukan berbagai usaha agar kualitas institut  terus meningkat. Tahun 2015, 2016, dan  2017 IAILM menjadi perguruan terbaik ke satu cluster institut di wilayah Jawa Barat dan Banten.

“Alhamdulillah saat ini tenaga dosen sudah berkualifikasi S3 dan S2 dan tersertifikasi. Hasil penelitian dan karya dosen  sudah banyak, layanan akademik pun sudah berbasis IT,” ucapnya. “Kami berharap temuan para asesor nanti dapat menjadi bahan untuk lebih meningkatkan kualitas IAILM agar mewujud menjadi perguruan tinggi yang unggul di Jawa Barat tahun 2020,” pungkasnya.

nerbang-670x440

Pondok Pesantren Suryalaya Adakan “Nerbang” Untuk Menyambut Rabiul Awal

Tasikmalaya – Pada hari Kamis tanggal 8 November di Pondok Pesantren Suryalaya mengadakan acara nerbang untuk menyambut hari pertama di bulan Rabiul Awal. Istilah mapag bulan (Menyambut bulan).

Acara dimulai setelah shalat isya sekitar pukul 20.00 WIB di serambi Masjid Nurul Asror. Anda pernah mendengar seni terbang? seni terbang digunakan sebagai media dakwah Islam, melalui pujian-pujian yang dilantunkan sepanjang pertunjukan berlangsung. Seni terbang sangat khas di Pontren Suryalaya, sebagai salah satu tradisi yang dilakukan setiap bulan Rabiul Awal.

Acara yang selesai pada pukul 23.00 itu diawali dengan pembacaan barzanji. Dalam pelaksanaan kemarin ada 5 babak nerbang dan 2 babak untuk istirahat. Tabuh nerbang yang indah dapat didenger oleh seluruh ikhwan dan akhwat yang ada di sekitar komplek pesantren.

Acara ditutup dengan doa. Setelah itu sekitar 20 penabuh mengendurkan tegangan alat, membereskannya kemudian beramah tamah sambil menikmati sajian yang telah disediakan agar memperoleh keberkahan.

Screenshot_20181110-100900_Drive-670x440

Bismillah, Pengajian Perdana di Kolong Jembatan Tebet Dimulai

 Jakarta – Di inisiasikan oleh Tasawufunderground pengajian pertama kali ditujukan untuk anak-anak punk atau anak jalanan di daerah Tebet. Dalam kesempatan itu Kang Herry Nasrudin trainer self development ikut berbagi bersama aktifis dakwah lainnya.

Menurut pendiri sekaligus pemilik akun IG : @tasawufunderground Ustadz Halim, cara pertama untuk berdakwah kepada anak punk dan jalanan adalah menjalin persahabatan. “Dari persahabatan kita bisa merangkul mereka dengan mudah. Jadikan mereka sahabat, lalu tunjukan jalan pulang,” ujarnya di sela-sela saat mengisi pengajian.Kegiatan ini rencananya rutin dilaksanakan setiap hari jumat jam 14.00 – 17.00 dan hari sabtu jam 11.00 – 15.00 ditempat yang sama.

Kegiatan ini bernilai positif dan harus kita dukung. Untuk meramaikan,atau berpartisipasi bisa DM ke@tasawufunderground

Umi-670x440

Gedung Serbaguna Agus Danu Perkasa Diresmikan oleh Pangersa Umi

Bogor – Gedung Serbaguna Agus Danu Perkasa yang bertempat dikota Bogor diresmikan.Rombongan yang terdiri dari Lembaga Dakwah TQN, Generasi Muda Suryalaya, Ibu Bella dan Keluarga Pangersa Abah Anom tiba di Bogor sehari sebelumnya. Berdasarkan rilis yang diterima  rombongan berangkat dari Pontren Suryalaya Sabtu (27/10) pukul 13.00 WIB, tiba malam dan langsung beristirahat di penginapan yang telah disediakan oleh panitia.

“Sebelum peresmian panitia mengawalinya dengan kegiatan manaqib sekitar pukul delapan hingga pukul setengah sepuluh,”

Setelah amaliyah manaqib Ketua Yayasan Serba Bakti (YSB) Pontren Suryalaya H. Aam P. Permana menyerahkan sertipikat tanah Komplek Masjid Baitul Ikhlas kepada Ketua Umum YSB Pusat Marsekal Muda TNI (Purn) H. Mahpudin Taka. “Sementara itu peresmian gedung oleh Pangersa Umi Yoyoh, mewakili Keluarga Pangersa Abah Anom,” sambung Alim.

Dalam sambutannya H. Aam menjelaskan nama gedung serbaguna diambi dari nama-nama yang mewakafkan tanahnya kepada Abah Anom untuk dijadikan Kompleks Masjid Baitul Ikhlas. “Pembangunan dimulai Desember tahun lalu, selesai Oktober tahun ini. Donasi yang kita terima sebesar lima ratus juta rupiah. Alhamdulillah,” kata H. Aam.

Sementara Ketua LD-TQN Dr. Muhammad Qodir M.Si., dalam kesempatan itu memperkenalkan lembaga dakwah yang baru terbentuk. Menurutnya kegiatan dakwah TQN yang terus berkembang memerlukan sebuah institusi yang akomodatif terhadap perkembangan zaman. “Kita memiliki potensi yang besar dan perlu dikumpulkan dalam suatu himpunan atau dalam istilah lain sistem keanggotaan. Alhamdulillah tiga bulan lalu secara resmi sudah berdiri Lembaga Dakwah TQN,” pungkasnya.

Hadir dalam peresmian gedung serbaguna, Kapolresta Bogor Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya, camat dan lurah setempat serta ikhwan dan akhwat dari berbagai daerah.

20181028_152803-670x440

Dibuka Oleh Wagub Kepulauan Riau Seminar Interaktif “Metode Bertasawuf”

Batam – Seminar yang dihelat di Hotel PIH Batam yang dihadiri 180 orang mengusung tema “Metode Bertasawuf”, acara seminar tersebut juga dihadiri peserta dari Malaysia dan Singapura,kegiatan seminar ini sangat bernilai positif dan perlu untuk dikembangkan.

Dalam paparannya Kiai Wahfiudin menjelaskan konsep diri dalam Islam. “Nafs artinya diri, pribadi, individu. Hakikat nafs adalah diri ruhani,” ujar Mudir Aam Jatman.

Jelang sesi berakhir Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini menyampaikan talqin dzikir.

Pembicara kedua, Ustadz H. Andhika Dharmawan mengawali paparan dengan tema Islam Iman dan Ihsan. Menurutnya praktek ketasawufan kurang populer dibanding fiqh dan ushuluddin karena konsep ihsan jarang dibahas. 

abah-anom-copy-700x336

Kisah Pangersa Abah Anom (qs) Menjawab Pertanyaan Pancingan

Diceritakan oleh Ust. Andhika Darmawan, Ketua Bidang Amaliyah YSB Pontren Suryalaya, Korwil DKI Jakarta.


Haji Abdul Halim adalah Wakil Ketua YSB Suryalaya Perwakilan Jakarta Barat masa khidmat 1994-1999 & 1999-2004. Suatu saat Haji Halim mengajak Kiai Fulan berkunjung ke Ponpes Suryalaya. Kiai Fulan ini adalah tokoh ulama muda, putra seorang Kiai pengasuh pondok pesantren di Jakarta Barat.

Haji Halim lalu mengarahkan Kiai Fulan utk mengikuti prosesi talqin dzikir. Maka mereka mengikuti prosesi talqin dzikir di Madrasah TQN Suryalaya yg disampaikan langsung oleh Pangersa Abah. Setelah prosesi talqin dzikir selesai, Haji Halim bertanya kepada Kiai Fulan: “Bagaimana rasanya setelah mendapatkan talqin dzikir?”

“Saya tadi gak ikutan tuh. Saya cuma ngelihatin aja..” Jawab Kiai Fulan mengejutkan Haji Halim.

Subhaanallaah! Jadi memang benar ilmu itu terkadang justru bisa menjadi hijab. Bahkan Kiai Fulan berkata bahwa dirinya sengaja membawa beberapa kitab & nanti ada yg akan dipertanyakan kepada Pangersa Abah.

Ketika tiba giliran mushafahah, Kiai Fulan langsung bertanya kepada Pangersa Abah; “Pak Kiai, ada yang menyatakan bahwa mengamalkan dzikir thariqah itu hukumnya fardhu ‘ain. Apa menurut Pak Kiai juga begitu?”

Pangersa Abah tersenyum menerima pertanyaan pancingan dari Kiai Fulan. Dengan tenang Pangersa Abah menjawab: “Buat yang perlu saja..”

Kiai Fulan terdiam menerima jawaban Pangersa Abah. Padahal Kiai Fulan sudah menyiapkan serangan pertanyaan retorika berikutnya jika Pangersa Abah membenarkan pertanyaan pancingannya. Tapi jawaban Pangersa Abah justru menyebabkan Kiai Fulan kehilangan kata-kata sehingga undur diri dari hadapan Pangersa Abah. Alhamdulillaah.. Wallaahu a’lam..

lombok-3-1024x768

TQN Suryalaya Ikut Dirikan 28 Huntara untuk Warga Terdampak Gempa NTB

Lombok – Gempa bumi yang mengguncang Lombok dua bulan lalu masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Kebutuhan Hunian Sementara (huntara) yang layak dihuni oleh para pengungsi sangat dibutuhkan. Harapannya sambil membangun hunian tetap mereka dapat memulai aktifitas normal keseharian untuk bangkit.

Wakil Talqin TQN Suryalaya KH. Wahfiudin Sakam sejak Selasa (9/10) berada di Lombok untuk beberapa kegiatan, salah satunya adalah penyerahan 28 unit Huntara untuk para pengungsi Kecamatan Batu Layar.

“Selasa siang kemarin, beliau mengisi istighasah dan tabligh akbar bersama warga terdampak gempa di Pohgading. Turut hadir Bupati Lombok Timur Bapak Sukiman Azmy, Doktor Syafii Antonio dan Ustadz Yusuf Mansyur,” ujar Anis

“Rabu pagi sekitar pukul delapan sampai dengan Zhuhur, Kyai Wahfiudin diminta memberikan pelatihan di Koperasi Baituttamkin binaan Ustadz Syafii Antonio. Setelah itu baru ke Pondok Pesantren Riyadlusshibyan untuk penyerahan Huntara,” sambung Anis menjelaskan.

Mudir Aam JATMAN tiba di lokasi penyerahan bantuan pukul 17.20 WITA, disambut oleh  Rais Aam dan Mudir Aam NTB, KH. TGH Hanafi dan Ir. H. M. Ilham. Tidak ketinggalan para santri dan warga sekitar.

Bantuan Huntara yang dikoordinir oleh JATMAN bersumber dari beberapa komunitas pengamal tarekat, salah satunya dari TQN Suryalaya. Pembangunan Huntara dikerjasamakan dengan DD Konstruksi selama lebih kurang satu pekan. Rencananya 5 unit diperuntukkan untuk santri, dan 23 unit untuk warga di sekitar pondok. “Kita prioritaskan untuk warga lanjut usia, janda, fakir miskin, dan keluarga yang memiliki anak bayi,” ujar Nurul, putra Tuan Guru Haji Hanafi.

Bantuan Huntara dari JATMAN untuk para korban gempa di Lombok adalah salah bentuk perhatian para pengamal tarekat terhadap kondisi yang terjadi di negeri ini.

“Kami mewakili JATMAN NTB, santri dan warga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatiannya. Kami bisa tinggal di tempat yang layak huni,” ujar Rais Aam NTB TGH Hanafi.

Sementara itu Kyai Wahfiudin menyampaikan terimakasih atas donasi dari para pengamal tarekat yang bernaung di JATMAN untuk ikut membantu saudara-saudara yang sedang mengalami musibah. “Semoga para korban gempa di Lombok bisa cepat pulih dan bangkit. Dengan adanya Huntara ini santri dan warga tidak lagi kedinginan. Makin kuat dzikirnya,” tutupnya.

IMG-20181007-WA0023

Manaqib di Baitul Akhfa, Kyai Wahfiudin Bahas Tentang Ilah

Bogor – Pagi ini, Ahad (7/10) Pengurus Yayasan Serba Bakti (YSB) Pontren Suryalaya Perwakilan Bogor menyelenggarakan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (qs). Kegiatan bulanan yang rutin diadakan tiap hari ahad, dua pekan setelah manaqib di Suryalaya ini dihadiri sekitar 500 ikhwan TQN Suryalaya di Bogor dan sekitarnya.

“Manaqib di Masjid Baitul Akhfa Bojong Gede Bogor rutin setiap bulan. Patokannya 2 pekan setelah Suryalaya,” ujar Ustadz Heri pengurus DKM.

“Alhamdulillah manaqib sekarang dihadiri dua wakil talqin Suryalaya, Kyai Wahfiudin Sakam dari Jakarta dan Ajengan Aah dari Cianjur. Kyai Wahfiudin menyampaikan khidmat ilmiah, sedangkan Uwa Aah bagian talqin dzikir di wisma,” sambung ia menjelaskan.

Dalam kajiannya Kyai Wahfiudin mengingatkan makna Ilah. Menurut Mudir Aam JATMAN Ilah bukan bermakna Tuhan pencipta alam semesta. “Jika maknanya pencipta alam semesta, itu Rabb, Rabbul ‘Alamin,” terangnya.

“Ilah sesungguhnya adalah sesuatu yang kita cintai, kita kejar lalu kitu turuti. Kita segala-galakan. Dan Ilah itu bisa jadi harta, popularitas, orang-orang sakti, bahkan diri kita,” lanjut Wakil Ketua Komisi Pendidikan MUI Pusat.

Berdasarkan uraian yang disampaikan, dzikir yang paling utama adalah kalimat tauhid untuk menafikan ilah-ilah palsu yang telah lama bersarang dalam diri kita.

“Terlebih lagi kalimat tauhid ini telah ditanamkan oleh Guru Spiritual Pangersa Abah Anom.”

“Apa yang beliau ajarkan itu musalsal silsilahnya, tersambung kepada guru sebelumnya hingga Syaikh Abdul Qadir al-Jailani , terus hingga sampai ke Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wasallam,” tegasnya.

Di akhir khidmat ilmiah Mudir Aam JATMAN mengajak seluruh jamaah mempraktekkan dzikir yang ngabeg-beg, artinya dzikir yang bukan keras ke luar namun kuat ke dalam, sehingga masuk ke dalam qalbu.

Kepri-670x440

HUT Kepulauan Riau Ke-16 Diisi dengan Zikir Akbar

Kepri – Senin (24/9) Provinsi Kepulauan Riau merayakan hari jadinya yang ke-16. Provinsi dengan ibu kota TanjungPinang ini telah menyelenggarakan berbagai acara untuk mensyukuri 16 tahun perjalanan provinsi yang berbatasan dengan pusat bisnis dan keuangan di Asia Pasifik, yakni Singapura.

Gubernur Kepulauan Riau Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos., M.Si. mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara di provinsi Kepri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Makin jaya makin sejahtera, makin makmur tingkatkan kebersamaan,” seperti dilansir di laman humaskepri.id.

Selanjutnya Bupati Karimun periode 2005 – 2015 ini mengajak seluruh eleman masyarakat tetap terus menjalin silaturrahim dan memelihara ukhuwah Islamiyyah. “Ini adalah modal untuk membangun Provinsi kepulauan Riau,” pungkasnya.

Tema Milad Provinsi Kepri ke-16 adalah “Kerja Berprestasi Membangun Negeri”. Berbagai acara perayaan yang diselenggarakan antara lain Festival Bahari, Tour de Kepri dan Dzikir Akbar.

Kegiatan dzikir akbar yang berlangsung semalam (23/9) dipusatkan di halaman Gedung Daerah Prov. Kepulauan Riau menghadirkan Mudir Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) KH. Wahfiudin Sakam dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan dari Jakarta.

Dengan Motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah, Provinsi Kepulauan Riau bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh masyarakat yang sejahtera, cerdas, dan berakhlak mulia. (Idn).

(Repost : TQNNews.com)

Pemalang-670x440

Manaqib di Pemalang: Mursyid Kita Abah Anom

Pemalang – Selesai acara di Karawang, Kyai Wahfiudin melanjutkan perjalanan ke Pemalang untuk menghadiri manaqib dan pengajian umum peringatan tahun baru Islam 1440 hijriyah.  “Dari Karawang pukul setengah satu, tiba di pemalang jelang shubuh pukul empat, disambut oleh Ustadz Wahyu Hidayat,” ujar Anis, staf yang mendampingi dalam perjalanan.

Sekitar pukul 09.00 wib, Mudir Aam JATMAN ini menuju lokasi acara di Masjid Baiturrohman di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Taman. Dalam kajiannya Kyai Wahfi mengupas pengertian tentang qalbu. Menurutnya qalbu mempunyai dua pengertian, qalbu secara fisik dan qalbu secara ruhani.

“Qalbu secara fisik atau jismani adalah jantung. Sedangkan qalbu secara ruhani adalah hati nurani,” tukasnya. “Di dalam qalbu ruhani ada fungsi kesadaran, kecerdasan, ingatan, perasaan, iman maupun iradah. Maka penting bagi kita untuk menjaga kebersihan qalbu agar selalu tercahayai,” lanjut ia menjelaskan.

Saat menjelaskan dinamika yang terjadi selepas wafatnya syaikh mursyid, wakil talqin Abah Anom ini menegaskan jika kemursyidan TQN Suryalaya masih dipegang oleh Abah Anom. “Jika di luar sana ada yang mengaku Mursyid TQN Suryalaya, kita tetap berpegang teguh dengan Abah Anom. Lakukan saja terus amalan yang beliau berikan, Insya Allah kita akan selamat dunia-akhirat,” tegasnya.

Acara ditutup selesai shalat zhuhur dan talqin dzikir.