gusrif-ceramah-750x430

Sudah Selayaknya Kita Bergembira Menerima Amalan Dari Pangersa Abah, Ujar Kang GusRif

Bekasi – Bertempat di kediaman Ustadz Supriadi di Ujung Harapan kamis (7/3) ikhwan TQN Pondok pesantren Suryalaya melaksanakan sholat Rajab.Mengikuti maklumat Syekh Mursyid KH. Ahmad shahibul Wafa Tajul Arifin .

Shalat rajab dilakukan setelah shalat maghrib, dzikir harian dan shalat sunat bakda maghrib. Untuk malam 1 Rajab dilakukan sebanyak 10 rakaat, 5 kali salam.


Ujar Arifin salah seorang jamaah “Selepas Isya kami melanjutkan dengan dzikir khatam dan Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani (qs),”

Haji Agus Syarif Hidayat dalam tausiyahnya membahas keutamaan bulan Rajab. “Sebagai murid Pangersa Abah sudah selayaknya bergembira dan bersyukur atas begitu banyaknya amalan sunah yang diajarkan Abah,” ujarnya.


“Sudah menjadi kewajiban setiap murid untuk melestarikan dan mengamalkannya.” Menurutnya semua amalan dari Abah bersumber dari al-Qur’an, hadis yang bermuara dari Baginda Rasulullah SAW. “

“Semoga keberkahan manaqib dan bulan Rajab senantiasa menaungi kita semua, wabil khusus sahibul hajat.. Aamiin,” harap ustadz yang akrab disapa Kang GusRif.

kabar duka

Kabar Duka: H. Utju Suparta, Majelis Pembina YSB Pusat Periode 2003 – 2008 Wafat

Jakarta – Ir.H. Utju Suparta Suriakusumah wafat pada hari kamis(28/2) di Jakarta pada pukul 11:50 WIB , Beliau adalah salah seorang anggota pembina periode 2003 – 2008 beliau juga datang dari keluarga besar Yayasan Serba Bakti (YSB) Pontren Suryalaya.

Semasa hidupnya Pak Utju dikenal sebagai tokoh penggerak TQN di Jakarta. “Beliau adalah sesepuh ikhwan TQN yang mengadakan manaqib pertama di Jakarta,” tulis Ustadz Herlan dalam laman facebooknya.

. Handri pengurus LDTQN Jakarta menyampaikan rencananya Almarhum akan dimakamkan diBandung,pagi ini selepas shubuh sekitar jam lima pagi diberangkatkan

Semasa hidupnya Pak Utju dikenal sebagai tokoh penggerak TQN di Jakarta. “Beliau adalah sesepuh ikhwan TQN yang mengadakan manaqib pertama di Jakarta,” tulis Ustadz Herlan dalam laman facebooknya.

manaqib

A

Pengemban Amanah sekaligus Sesepuh Pontren Suryalaya KH. Zaenal Abidin Anwar mengajak para ikhwan untuk mendoakan dan melakukan shalat ghaib.

“Kepada para ikhwan TQN Pontren Suryalaya supaya dapat melaksanakan shalat ghaib, tahlil serta doa-doa lainnya untuk almarhum,” demikian rilis yang disampaikan kepada redaksi.


Wakil talqin Kiai Wahfiudin Sakam mengenang jasa-jasa almarhum Pak Utju mengembangkan TQN di Jakarta dan dunia Internasional. “Insya Allah beliau husnul khatimah dan berkumpul bersama Pangersa Abah.

02172019-UPGRADINGIANGKATANKE-50_2

UPGRADING I ANGKATAN KE-50 LEMBAGA DAKWAH THOREQAT QODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH (LDTQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA

Suryalaya.org. Sabtu (16/02/2019). Bertempat diserambi Masjid Nurul Asror mengadakan acara penyelenggaraan UPGRADING 1 ini merupakan penyeragaman Amaliyah TQN Pontren Suryalaya.Kegiatan ini dilakssanakan pada hari sabtu- minggu ,16-17 Februari 2019 M/11-12 Jumadil Akhir 1440 H.Acara tersebut dihadiri para mubaligh/mubalighah ,para ustadz/ ustadzah para sesepuh khotaman dan Manaqib yang berada dibawah naungan Yayasan Serba Bakti Pontren Suryalaya dari pengurus pusat sampai daerah dari dalam / luar negeri, baik ikhwan maupun akhwat.Mengambil Barokah dari amaliyah manaqib di bulan Jumadil Akhir 1440 H ini, Tiada lain penyelenggaraan kegiatan UPGRADING I adalah untuk penyeragaman Amaliyah TQN Pontren Suryalaya .
Acara Upgrading ini dimulai sekitar pukul 13.00 WIB yang dibuka oleh Dr. Muhammad Kodir, M.Si. selaku Ketua Umum LDTQN Pontren Suryalaya.

F


F

F

F

Yang menjadi Nara Sumber dalam kegiatan ini, antara lain :
1. H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar.
2. KH. Beben Muhammad Dabbas
3. KH. Sandisi
4. Dr. M. Kodir, M.si.
5. Drs. H. Suhrowardi, M.Ag.

dua-abah-750x430

Tentang Tanbih, Apa Kata Ikhwan ?

Jakarta – Tanbih sebagai pedoman hidup ikhwan dan akhwat telah berusia 63 tahun lebih semenjak ditandatangani oleh Pangersa Abah AnomRabu (13/2). Tanbih sebagai pedoman hidup ikhwan dan akhwat TQN Pontren Suryalaya memiliki nilai-nilai yang masih relevan hingga saat ini dan menjadi solusi kehidupan.

Apa kata murid-murid Pangersa Abah Anom tentang tanbih? Berikut beberapa testimoninya;

“Negara mempunyai UUD, agama mempunyai kitab suci, sastrawan dan budayawan mempunyai kredo. Semua itu berfungsi sebagai acuan dan pedoman berprilaku. Maka TQN Suryalaya mempunyai TANBIH. Secara bahasa tanbih bermakna peringatan, perhatian. Tetapi secara praktis bermakna sebagai tolak ukur tingkat keterpujian akhlak setiap pengamal TQN Suryalaya.” (KH. Dimhari, Pengasuh Pesantren Latifah Mubarakiyah, Cangkringan Yogyakarta).

“Subtansi tanbih itu padat berisi, dalam dan komprehensif. Membacanya, mendengarnya dan merenungkanya dapat menembus relung jiwa yang butuh cahaya. Menghayatinya dapat menghadirkan sejuta rasa; malu, haru, rindu, menyatu. Tanbih bersumber dari kebeningan qalbu dan ikhlasnya rasa, sehingga dapat menembus jiwa. (Dr. H. Imam Khanafi al-Jauhari, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pekalongan).

“Sangat-sangat bermakna kalimat yang ada di dalam tanbih sehingga tidak sedikit orang yang mendengar dan membaca langsung mendapat petunjuk. Kita bisa menangis dengan sendirinya. Dalam waktu yang singkat pula pembaca atau pendengar dapat merasakan sentuhan ke dalam qalbu.” (H. Syamsul Hidayat, TQN Batam).

“Tanbih itu gerbongnya TQN menuju keridhanNya. Membumikan bahasa al-Quran dan hadis serta ijma ulama, menjadi aplikasi inti dari sari pati ajaran islam. Untaian mutiara, ‘Cintailah orang yang membencimu’ adalah maqam para waliyullah.” (Ustadz H. Agus Syarif Hidayat, TQN Jakarta).

“Hal yang sangat mengagumkan dari Tanbih adalah adanya pesan untuk menaati aturan Agama dan Negara. Di satu sisi membuat para pengamal TQN Suryalaya memiliki kesadaran untuk selalu taat aturan yang berlaku. Di sisi lain menjadi alibi bagi negara tempat domisili bahwa pengamal TQN Suryalaya bukan pengusung paham radikalisme.”.

SKP-BRI-2-750x430

SKP BRI Adakan Kajian Tasawuf, Kiai Wahfiudin Menyampaikan Materi Nafs

Jakarta – Kiai Wahfiudin menjadi narasumber pada pengajian rutin yang diselenggarakan pada jumat ini (8/2) oleh Divisi Sekretariat Perusahaan (SKP) Bank Rakyat Indonesia setiap bulan mengadakan pengajian rutin untuk 120 karyawannya.

Menurut koordinator pengajian rutin H. Suparli, kegiatan ini diadakan untuk membentuk karakter pekerja yang bertakwa. “Alhamdulillah pagi ini Kiai Wahfiudin berkenan hadir menyampaikan kajian tasawuf,” katanya.

Kajian selama 1 jam di Lantai 8 Gedung BRI II ini dimulai pukul 07.00 WIB. Kiai Wahfiudin memulai dengan kuis menggunakan aplikasi kahoot. Ada 10 pertanyaan bertemakan Mengenal Diri Menggapai Ilahi yang harus dijawab oleh seluruh jamaah menggunakan smartphone.


K

“Hakikat diri manusia adalah ruh dengan pusatnya qalbu. Hubungan manusia dengan Tuhannya melalui qalbu. Maka menjadi penting kita menata qalbu agar selalu terhubung dengan Dia,” ujar Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya.

Selanjutnya Mudir Aam JATMAN menyampaikan cara berdzikir untuk membersihkan qalbu kepada karyawan SKP BRI. Menurutnya dzikir yang paling dahsyat adalah kalimat tauhid Laa ilaaha illallah. “Insya Allah lain kesempatan kita akan sama-sama membahas dan mempraktekkan dzikir ini,” tutup Kiai Wahfiudin.

“Alhamdulillah seneng bisa hadir di kajian Pak Wahfiudin. Bagus banget materinya, cocok untuk karyawan. Mudah-mudahan bisa datang kembali, terimakasih,” ujar salah seorang karyawan. (

nerbang-670x440

Pondok Pesantren Suryalaya Adakan “Nerbang” Untuk Menyambut Rabiul Awal

Tasikmalaya – Pada hari Kamis tanggal 8 November di Pondok Pesantren Suryalaya mengadakan acara nerbang untuk menyambut hari pertama di bulan Rabiul Awal. Istilah mapag bulan (Menyambut bulan).

Acara dimulai setelah shalat isya sekitar pukul 20.00 WIB di serambi Masjid Nurul Asror. Anda pernah mendengar seni terbang? seni terbang digunakan sebagai media dakwah Islam, melalui pujian-pujian yang dilantunkan sepanjang pertunjukan berlangsung. Seni terbang sangat khas di Pontren Suryalaya, sebagai salah satu tradisi yang dilakukan setiap bulan Rabiul Awal.

Acara yang selesai pada pukul 23.00 itu diawali dengan pembacaan barzanji. Dalam pelaksanaan kemarin ada 5 babak nerbang dan 2 babak untuk istirahat. Tabuh nerbang yang indah dapat didenger oleh seluruh ikhwan dan akhwat yang ada di sekitar komplek pesantren.

Acara ditutup dengan doa. Setelah itu sekitar 20 penabuh mengendurkan tegangan alat, membereskannya kemudian beramah tamah sambil menikmati sajian yang telah disediakan agar memperoleh keberkahan.

Screenshot_20181110-100900_Drive-670x440

Bismillah, Pengajian Perdana di Kolong Jembatan Tebet Dimulai

 Jakarta – Di inisiasikan oleh Tasawufunderground pengajian pertama kali ditujukan untuk anak-anak punk atau anak jalanan di daerah Tebet. Dalam kesempatan itu Kang Herry Nasrudin trainer self development ikut berbagi bersama aktifis dakwah lainnya.

Menurut pendiri sekaligus pemilik akun IG : @tasawufunderground Ustadz Halim, cara pertama untuk berdakwah kepada anak punk dan jalanan adalah menjalin persahabatan. “Dari persahabatan kita bisa merangkul mereka dengan mudah. Jadikan mereka sahabat, lalu tunjukan jalan pulang,” ujarnya di sela-sela saat mengisi pengajian.Kegiatan ini rencananya rutin dilaksanakan setiap hari jumat jam 14.00 – 17.00 dan hari sabtu jam 11.00 – 15.00 ditempat yang sama.

Kegiatan ini bernilai positif dan harus kita dukung. Untuk meramaikan,atau berpartisipasi bisa DM ke@tasawufunderground

Umi-670x440

Gedung Serbaguna Agus Danu Perkasa Diresmikan oleh Pangersa Umi

Bogor – Gedung Serbaguna Agus Danu Perkasa yang bertempat dikota Bogor diresmikan.Rombongan yang terdiri dari Lembaga Dakwah TQN, Generasi Muda Suryalaya, Ibu Bella dan Keluarga Pangersa Abah Anom tiba di Bogor sehari sebelumnya. Berdasarkan rilis yang diterima  rombongan berangkat dari Pontren Suryalaya Sabtu (27/10) pukul 13.00 WIB, tiba malam dan langsung beristirahat di penginapan yang telah disediakan oleh panitia.

“Sebelum peresmian panitia mengawalinya dengan kegiatan manaqib sekitar pukul delapan hingga pukul setengah sepuluh,”

Setelah amaliyah manaqib Ketua Yayasan Serba Bakti (YSB) Pontren Suryalaya H. Aam P. Permana menyerahkan sertipikat tanah Komplek Masjid Baitul Ikhlas kepada Ketua Umum YSB Pusat Marsekal Muda TNI (Purn) H. Mahpudin Taka. “Sementara itu peresmian gedung oleh Pangersa Umi Yoyoh, mewakili Keluarga Pangersa Abah Anom,” sambung Alim.

Dalam sambutannya H. Aam menjelaskan nama gedung serbaguna diambi dari nama-nama yang mewakafkan tanahnya kepada Abah Anom untuk dijadikan Kompleks Masjid Baitul Ikhlas. “Pembangunan dimulai Desember tahun lalu, selesai Oktober tahun ini. Donasi yang kita terima sebesar lima ratus juta rupiah. Alhamdulillah,” kata H. Aam.

Sementara Ketua LD-TQN Dr. Muhammad Qodir M.Si., dalam kesempatan itu memperkenalkan lembaga dakwah yang baru terbentuk. Menurutnya kegiatan dakwah TQN yang terus berkembang memerlukan sebuah institusi yang akomodatif terhadap perkembangan zaman. “Kita memiliki potensi yang besar dan perlu dikumpulkan dalam suatu himpunan atau dalam istilah lain sistem keanggotaan. Alhamdulillah tiga bulan lalu secara resmi sudah berdiri Lembaga Dakwah TQN,” pungkasnya.

Hadir dalam peresmian gedung serbaguna, Kapolresta Bogor Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya, camat dan lurah setempat serta ikhwan dan akhwat dari berbagai daerah.

20181028_152803-670x440

Dibuka Oleh Wagub Kepulauan Riau Seminar Interaktif “Metode Bertasawuf”

Batam – Seminar yang dihelat di Hotel PIH Batam yang dihadiri 180 orang mengusung tema “Metode Bertasawuf”, acara seminar tersebut juga dihadiri peserta dari Malaysia dan Singapura,kegiatan seminar ini sangat bernilai positif dan perlu untuk dikembangkan.

Dalam paparannya Kiai Wahfiudin menjelaskan konsep diri dalam Islam. “Nafs artinya diri, pribadi, individu. Hakikat nafs adalah diri ruhani,” ujar Mudir Aam Jatman.

Jelang sesi berakhir Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini menyampaikan talqin dzikir.

Pembicara kedua, Ustadz H. Andhika Dharmawan mengawali paparan dengan tema Islam Iman dan Ihsan. Menurutnya praktek ketasawufan kurang populer dibanding fiqh dan ushuluddin karena konsep ihsan jarang dibahas. 

abah-anom-copy-700x336

Kisah Pangersa Abah Anom (qs) Menjawab Pertanyaan Pancingan

Diceritakan oleh Ust. Andhika Darmawan, Ketua Bidang Amaliyah YSB Pontren Suryalaya, Korwil DKI Jakarta.


Haji Abdul Halim adalah Wakil Ketua YSB Suryalaya Perwakilan Jakarta Barat masa khidmat 1994-1999 & 1999-2004. Suatu saat Haji Halim mengajak Kiai Fulan berkunjung ke Ponpes Suryalaya. Kiai Fulan ini adalah tokoh ulama muda, putra seorang Kiai pengasuh pondok pesantren di Jakarta Barat.

Haji Halim lalu mengarahkan Kiai Fulan utk mengikuti prosesi talqin dzikir. Maka mereka mengikuti prosesi talqin dzikir di Madrasah TQN Suryalaya yg disampaikan langsung oleh Pangersa Abah. Setelah prosesi talqin dzikir selesai, Haji Halim bertanya kepada Kiai Fulan: “Bagaimana rasanya setelah mendapatkan talqin dzikir?”

“Saya tadi gak ikutan tuh. Saya cuma ngelihatin aja..” Jawab Kiai Fulan mengejutkan Haji Halim.

Subhaanallaah! Jadi memang benar ilmu itu terkadang justru bisa menjadi hijab. Bahkan Kiai Fulan berkata bahwa dirinya sengaja membawa beberapa kitab & nanti ada yg akan dipertanyakan kepada Pangersa Abah.

Ketika tiba giliran mushafahah, Kiai Fulan langsung bertanya kepada Pangersa Abah; “Pak Kiai, ada yang menyatakan bahwa mengamalkan dzikir thariqah itu hukumnya fardhu ‘ain. Apa menurut Pak Kiai juga begitu?”

Pangersa Abah tersenyum menerima pertanyaan pancingan dari Kiai Fulan. Dengan tenang Pangersa Abah menjawab: “Buat yang perlu saja..”

Kiai Fulan terdiam menerima jawaban Pangersa Abah. Padahal Kiai Fulan sudah menyiapkan serangan pertanyaan retorika berikutnya jika Pangersa Abah membenarkan pertanyaan pancingannya. Tapi jawaban Pangersa Abah justru menyebabkan Kiai Fulan kehilangan kata-kata sehingga undur diri dari hadapan Pangersa Abah. Alhamdulillaah.. Wallaahu a’lam..