doa

Bersandar Pada Amal

“BERSANDARLAH PADA ALLOH JANGAN PADA AMAL”

مِنْ عَلاَ مَةِ اْلاِعْـتِــمَادِ عَلَى الْعَمَلِ، نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُـودِ الزَّ لــَـلِ

“Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya, adalah kurangnya ar-raja’ (rasa harap kepada rahmat Allah) di sisi alam yang fana.”

Syarah

Ar-raja adalah istilah khusus dalam terminologi agama, yang bermakna pengharapan kepada Allah Ta’ala.

Pasal Al-Hikam yang pertama ini bukan ditujukan ketika seseorang berbuat salah, gagal atau melakukan dosa. Karena ar-rajalebih menyifati orang-orang yang mengharapkan kedekatan dengan Allah, untuk taqarrub.

Kalimat “wujuudi zalal”, artinya segala wujud yang akan hancur, alam fana. Menunjukkan seseorang yang hidup di dunia dan masih terikat oleh alam hawa nafsu dan alam syahwat.

Itu semua adalah wujud al-zalal, wujud yang akan musnah. Seorang mukmin yang kuat tauhidnya, sekalipun masih hidup di dunia dan terikat pada semua wujud yang fana, namun harapannya semata kepada Allah Ta’ala.

Seorang mukmin yang kuat tauhidnya, sekalipun masih hidup di dunia dan terikat pada semua wujud yang fana, namun harapannya semata kepada Allah Ta’ala

Jika kita berharap akan rahmat-Nya, maka kita tidak akan menggantungkan harapan kepada amal-amal kita, baik itu besar atau pun kecil.

Dan hal yang paling mahal dalam suluk adalah hati, yaitu apa yang dicarinya dalam hidup. Dunia ini akan menguji sejauh mana kualitas raja (harap) kita kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah seseorang masuk surga dengan amalnya.” Ditanyakan, “Sekalipun engkau wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sekalipun saya, hanya saja Allah telah memberikan rahmat kepadaku.” – H.R. Bukhari dan Muslim

Orang yang melakukan amal ibadah itu pasti punya pengharapan kepada Alloh, meminta kepada Alloh supaya hasil pengharapannya, akan tetapi jangan sampai orang beramal itu bergantung pada amalnya, karena hakikatnya yang menggerakkan amal ibadah itu Alloh,. sehingga apabila terjadi kesalahan, seperti, terlanjur melakukan maksiat, atau meninggalkan ibadah rutinnya, ia merasa putus asa dan berkurang pengharapannya kepada Alloh.

Sehingga apabila berkurang pengharapan kepada rohmat Alloh, maka amalnyapuan akan berkurang dan akhirnya berhenti beramal.

Seharusnya dalam beramal itu semua dikehendaki dan dijalankan oleh Alloh. sedangkan dirikita hanya sebagai media berlakunya Qudrat Alloh.

Kalimat: Laa ilaha illalloh. Tidak ada Tuhan, berarti tidak ada tempat bersandar, berlindung, berharap kecuali Alloh, tidak ada yang menghidupkan dan mematikan, tidak ada yang memberi dan menolak melainkan Alloh.

Pada dasarnya syari’at menyuruh kita berusaha dan beramal. Sedang hakikat syari’at melarang kita menyandarkan diri pada amal dan usaha itu, supaya tetap bersandar pada karunia dan rahmat Alloh subhanahu wata’ala.

Apabila kita dilarang menyekutukan Alloh dengan berhala, batu, kayu, pohon, kuburan, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan diri sendiri, seakan-akan merasa sudah cukup kuat dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat, taufik, hidayat dan karunia Allah subhanahu wata’ala.

Az Zikr Studio

diposting oleh

Ena jaenudin.

sujud

Amal Berserah Diri dan Marifat

“KETIKA ALLAH MEMBUKA PINTU PERKENALAN”

إِذَا فَتَحَ لَـكَ وِجْهَةً مِنَ التَّعَرُّفِ فَلاَ تُبــَالِ مَعَهَا أِنْ قَلَّ عَمَلُكَ فَإِنَّـهُ مَا فَـتَـحَهَا لَكَ إِلاَّ وَهُوَ يُرِ يْدُ أَنْ يَـتَـعَرَّفَ إِلَيكَ. أَلَمْ تَـعْلَمْ أَنَّ الـتَّــعَرُّفَ هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ، وَاْلأَعْمَالُ أَنْتَ مُــهْدِ يْــهَا إِلَـيْهِ، وَأَيــْنَ مَا تُــهْدِ يْهِ إِلَـيْهِ مِمَّا هُـوَ مُوْرِدُهُ عَلَـيْكَ

“Ketika Dia membukakan bagimu (suatu) Wajah Pengenalan, maka jangan engkau sandingkan (hadirnya) pengenalan itu dengan sedikitnya amal-amalmu; karena sesungguhnya Dia tidak membukakan pengenalan itu bagimu kecuali (bahwa) Dia semata-mata menginginkan untuk memperkenalkan (Diri-Nya) kepadamu.

<

p style=”text-align: justify;”>
Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya (suatu) pengenalan itu (semata-mata) Dia yang menginginkannya atasmu, sedangkan amal-amal itu (semata-mata) suatu hadiah dari engkau kepada-Nya; maka tidaklah sebanding antara apa-apa yang engkau hadiahkan kepada-Nya dengan apa-apa yang Dia inginkan untukmu.”

Ada rahasia yang sangat halus dibalik kalimat-kalimat Ibnu Athaillah dalam pasal ini. Ibnu Athaillah bukan hendak mengatakan bahwa amaliah tidak berarti, karena itu adalah tanda kepatuhan kepada-Nya. Namun ada persoalan yang lebih besar dari itu yang harus dimiliki setiap pejalan suluk.

Ketika Allah membuka “Wajah Pengenalan”, maka yang Dia anugrahkan kepada seorang hamba adalah Diri-Nya, Eksistensi-Nya, bukan semata perbuatan-Nya, karunia-Nya, atau surga-Nya. Maka tidaklah sebanding ketika Allah menyerahkan seluruh Diri-Nya untuk dikenali, sementara seseorang hanya menyerahkan amal perbuatannya, bukan dirinya.

Adalah Nabi Muhammad SAW memberi nasihat kepada putrinya Fatimah r.a. untuk senantiasa berdoa pada setiap pagi dan petang:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ! أَصْلِحْ لِي شَأْنِيَ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

Wahai (Dzat) yang Maha Hidup dan Maha Berdiri! Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya; dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata. – H.R. Imam An-Nasai, Imam Al-Hakim.

Dalam hadits yang lain dikatakan:

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو، فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang kuharapkan! Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata, dan perbaikilah urusanku seluruhnya. (Sungguh) tidak ada tuhan selain Engkau. – H.R. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban.

<

p style=”text-align: justify;”>Bahwa kebanyakan manusia mengandalkan urusannya kepada dirinya, kepintarannya, amal perbuatannya. Dan sangatlah sedikit manusia yang menginginkan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Sementara dalam Al-Quran dikatakan bahwa sebaik-baik agama seseorang adalah yang: aslama wajhahu (menyerahkan wajahnya), seluruh eksistensinya, seluruh jiwa-raganya, hidup dan matinya, hanya kepada Allah.
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang diapun seorang yang ihsan dan mengikuti millah Ibrahim yang lurus?– Q.S. An-Nisa [4]: 125

Ma’rifat [mengenal] kepada Allah, itu adalah puncak keberuntungan seorang hamba, maka apabila Tuhan telah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal kepada-Nya, maka tidak perlu pedulikan berapa banyak amal perbuatanmu, walaupun masih sedikit amal kebaikanmu. Sebab ma’rifat itu suatu karunia dan pemberian langsung dari Allah, maka sekali-kali tidak tergantung kepada banyak atau sedikitnya amal kebaikan.

Abu Huroiroh ra. berkata: Rasululloh saw. bersabda: Alloh azza wajalla berfirman: “Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman, kemudian ia tidak mengeluh kepada orang lain, maka Aku lepaskan ia dari ikatan-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbarui amal, sebab yang lalu telah diampuni semua.”

Diriwayatkan: Bahwa Alloh telah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi diantara beberapa Nabi-Nya.” Aku telah menurunkan ujian kepada salah seorang hamba-Ku, maka ia berdoa dan tetap Aku tunda permintaannya, akhirnya ia mengeluh, maka Aku berkata kepadanya: Hamba-Ku bagaimana Aku akan melepaskan dari padamu rahmat yang justru ujian itu mengandung rahmat-Ku.”

Karena dengan segala kelakuan kebaikanmu engkau tidak dapat sampai ke tingkat yang akan Aku berikan kepadamu, maka dengan ujian itulah engkau dapat mencapai tingkat dan kedudukan di sisi Alloh.

apa itu manaqib

Apa itu Aplikasi Ayo Kita Manaqib ?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar nya para Ikhwan dan Satri Pondok Pesantren Suryalaya dari berbagai tempat seluruh dunia ? Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita. Dan kita semua termasuk golongan orang-orang yang kembali ke jalan-Nya. Bibarakati wakaramati Syekh Ahmad Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin (qs), Al-Fatihah

Pada artikel kali ini saya akan sedikit menjelaskan apa sebenarnya tujuan dan fungsi utama dari aplikasi “Ayo Kita Manaqib” serta cara penggunaannya.

Tujuan Di buatnya aplikasi “Ayo Kita Manaqib”

  1. Membuat, memuat dan menayangkan informasi terbaru tentang kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan Pondok Pesantren Suryalaya dan Pesantren lainnya yang berafiliasi dengan Pondok Pesantren Suryalaya beserta kegiatannya.
  2. Memuat jadwal acara pengajian / manaqib dan lokasi penyelengara pengajian / manaqib. Dan dengan dibangunnya aplikasi ini diharapkan semua ikhwan akan dapat mengetahui jadwal kegiatan pengajian / manaqib beserta lokasi kegiatan serta informasi pembimbing / mubalighnya
  3. Menampilkan daftar Mubaligh / Pembimbing yang mewakili Pondok Pesantren Suryalaya sebagai pembimbing ajaran Tariqah Qadiriah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Dan diharapkan dengan dibangunnya aplikasi ini dapat memudahkan para Ikhwan dan santri mengundang para mubaligh untuk mengisi berbagai macam kegiatan amaliah seperti Manaqib, Khataman, Pengajian Umum, Syukuran dan lain lain. Dan hal positif lainnya yang masih dalam pengembangan.

Jadi mari kira sama-sama informasikan kepada ikhwan lain, dengan mendownload dan membuat Jadwal Manaqib, Khataman, Pengajian Umum, Syukuran dan lain-lain didaerah masing-masing dengan Aplikasi ini.

Agar tetap terjalinnya tali silaturahmi dengan ikhwan-ikhwan di seluruh dunia.

Dan akhir kata mudah-mudahan dengan dibangunnya Aplikasi ini akan menjadikan ibadah dan amalan yang diajarkan Guru kita yaitu Khususnya Syekh Haji Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) R.A. dan Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) R.A. lebih mudah tersampaikan, tersebar luas dan dilaksanakan.

Cara Download dan Penggunaan Aplikasi silahkan baca di artikel berikut : Cara download aplikasi di Play Store Android, Cara membuat jadwal Manaqib di Aplikasi atau lihat video Tutorial nya Youtube Manaqib ID

Untuk informasi lebih lanjut atau jika ada pertanyaan silahkan Klik Disini.

DOWNLOAD APLIKASI AYO KITA MANAQIB

sujud

Taubat

Setiap manusia pasti didalam hidupnya pernah melakukan salah maupun dosa. Baik itu dosa besar maupun dosa kecil, yang disengaja maupun tidak, dan sebaik- baik manusia adalah yang menyadari kesalahan dan kekhilafanya dan segera bertaubat.

Yang pertama harus dilakukan adalah taubat atau memohon ampunan kepada ALLAH SWT. Taubat itu bukan sekedar mengucapkan kata-kata “ Astagfirullah”, itu hanya lafaznya , tidak cuma itu tetapi harus disertai dengan perubahan sikap.

Taubat sendri berarti menyadari segala kesalahan yang telah diperbuat, menyesalinya dan berjanji kepada diri sendiri dan kepada ALLAH SWT untuk tidak mengulanginya lagi

Taubat sendiri terbagi kedalam tiga tingkatan, yaitu :

  1. Taubatnya orang awam yaitu taubat dari segala salah, dosa dan kekhilafan
  2. Taubatnya ulama, yaitu taubat dari lupa dan kealpaan
  3. Taubatnya ahli Tassawuf yaitu taubat dari merasa dirinya ada

Taubat harus dengan niat yang ikhlas , menyesali dosa yang telah diperbuat, segera berhenti dari segala perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulanginya. Setelah Taubat, kita berharap agar segala dosa dan kesalahan kita diampuni oleh ALLAH SWT, itu akan menimbulkan sikap kehati-hatian dalam diri kita, agar setiap perbuatan kita supaya tidak melakukan dosa lagi.

EF4411AF-DC73-4105-8E63-0192C9E002C6-750x422

Jelang Ramadhan Ibu Bella Pusat Adakan Bakti Sosial

Sabtu, 4 Mei 2019 

Tasikmalaya – Kegiatan santunan yatim dan dhuafa serta orang jompo diadakan di Desa Tanjung kerta ,Pagerageung, Tasikmalaya pada hari jumat(3/5) oleh Pengurus Ibu Bella Pusat.MelaluIG@ibubellapusatofficial ada 50 penerima bantuan
Kegiatan Bakti sosial itu dihadiri oleh dewan pembina, dewan pengurus serta pengurus perwakilan Desa Tanjungkerta yang baru dilantik Ahad (28/4).

Melalui akun IGnya beliau menyampaikan kesuksesan acara bakti sosial itu, Acara tersebut dimeriahkan dengan musik Marawis yang dibawakan oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Serba bakti pesantren Suryalaya“Alhamdulillah pelaksanaan bakti sosial berjalan lancar.

jadwal manaqib

Jadwal Manaqib di Suryalaya Diundur 12 Sya’ban

Jakarta – Sebentar lagi akan adanya pemilihan umum yang diselenggarakan 5 tahun sekali. Setiap warga Indonesia yang telah memiliki kartu tanda penduduk (e-KTP) diwajibkan menggunakan hak suaranya.

Berdasarkan jadwal Manaqib PONPES Suryalaya yang jatuh pada tanggal 17 April 2019 bertepatan dengan PEMILU.

Maka dengan itu Pondok Pesantren Suryalaya memutuskan jadwal manaqib di rubah atau diundur satu hari yang tadinya tanggal 17 April menjadi 18 April 2019 (12 Sya’ban).

Menurut rencana Pondok Pesantren Suryalaya Tausiyah akan disampaikan oleh KH. Ahmad Athorid Siraj yang bersadal dari Pamekasan – Jawa Timur.

56917757_1092084980975704_1242555462029672448_n

Manaqib TQN Center Jakarta

Jakarta – Ahad, 14 April 2019 Manaqib kali ini bertempat di TQN News Jakarta Di Jalan Balai Pusaka Rawamangun Belakang RS Dharma Nugraha.

Susunan acara manaqib kali ini :

  1. Qari, Ust. Burhanuddin
manaqib id

Ust. Burhanuddin

2. Tanbih

manaqib id

H. Agus Syarif Hidayat

3. Tawassul

manaqib id

4. Manqabah

manaqib id

5. Khidmat Ilmiah

manaqib
KH. Wahfiudin Sakam

Kh. Wahfiudin Sakam menyampaikan
“Didik anak-anak kita untuk mengasah jiwa leadership (kepemimpinan). Kita dihadirkan Allah SWT untuk menjadi wakil-Nya di muka bumi.

manaqib-medan-dhuafa1-750x430

Manaqib di Medan Dirangkai Dengan Santunan Yatim dan Dhuafa

Medan – Bertempat di Masjid Nurul Yaqin yang beralamatkan di jl. Kapten Rahmad kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan TQN Pondok pesantren Suryalaya Sumatera utara ahad kemarin (24/3) mengadakan acara santunan anak yatim dan dhuafa. Acara tersebut dilaksanakan selepas sholat zhuhur, dan selesai menjelang sholat Ashar”. Alhamdulillah pemberian santunan untuk lima ratus anak yatim dan dua ratus fakir miskin berjalan lancar” terang Ustadz Rosyidin sesepuh TQN di Medan.

manaqib.id
Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto SIK turut memberikan santunan. (Foto: Rosyidin)

Ustadz Muhammad Tohir al-Maduraiy dalam ceramahnya mengawali dengan cerita sejarah berdirinya Masjid Nurul Yaqin tahun 1997″ Masjid didirikan untuk pengembangan dakwah melalui dzikrullah” menurutnya.

Saat ini di masjid Nurul Yaqin rutin diadakan dzikir harian, khatam dan manaqib. “Semoga amalan TQN Pontren Suryalaya dapat istiqamah dijalankan di masjid ini untuk mendekatkan umat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,” lanjutnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis SH., MH., dan Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto SIK., dan beberapa undangan lainnya.

“Selalu amalkan dzikir agar mendapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Dengan begitu kita akan terjaga dari perbuatan yang tidak baik,”  pesan dari AKBP Ikhwan Lubis, Beliau juga berpesan agar orang tua dapat menjaga anak-anaknya dari pengaruh narkoba.

manaqib-mojokerto-1-750x430

Manaqib di Mojokerto : Kiai Wahfiudin Terangkan LDTQN

Mojokerto – Kiai Wahfiudin yang menjabat sebagai wakil talqin yang berdomisili di jakarta menghadiri acara manaqib di Pasuruan pada hari sabtu (23/3),keesokan paginya dilanjutkan dengan menghadiri acara Manaqib syekh Abdul Qodir al- Jailani di Mojokerto,Jawa TimurAcara tersebut dihadiri oleh 500 ikhwan dan akhwat dari Mojokerto,Jombang,lamongan dan Surabaya.

“Untuk mengembangkan dakwah tidak semua harus turun berceramah,semua bisa dakwah sesuai dengan minatnya” menurutnya.

Menurutnya yayasan memiliki basis aset sedangkan lembaga dakwah basisnya perkumpulan. “Sehingga lebih tepat untuk mengembangkan dakwah,” sambung Mudir Aam JATMAN.

manaqib.id

M

Di pusat sudah mulai digunakan nama LDTQN. Untuk tingkat provinsi bisa disebut pengurus wilayah, kota/kabupaten pengurus cabang, kecamatan majelis wakil cabang dan tingkat desa pengurus ranting.

“Untuk mengembangkan dakwah tidak semua harus turun berceramah. Semua bisa berdakwah sesuai dengan minat dan bidangnya,” kata Kiai Wahfiudin.

Wakil Ketua Komisis Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini memberikan contoh sederhana ragam dakwah yang bisa dilakukan. “Dakwah bisa dengan membantu menyiapkan layar dan LCD proyektor, menyiapkan konsumsi, bahkan menata alas kaki di teras masjid.”

M

“Jadi dakwah bisa diatas mimbar,bisa didapur,dijalan dirumah,ada yang pakai tenaga ,waktu,harta dan pemikiran “sambungnya

beliau diahir ceramah mengajak para pengurus dan jamaah mulai menggunakan nama LDTQN untuk mengembangkan dakwah.

22BD0462-DEDF-4670-B2B2-EE6AAF912D57-750x430

Kiai Wahfiudin Menyampaikan : Dakwah Bukan Hanya Mengajak Namun Membelajarkan

Medan – Hari kedua PDT (Pelatihan Dakwah Transformatif) Kiai Wahfiudin membongkar rahasia dakwah agar mudah diterima oleh masyarakat. PDT yang diadakan selama 4 hari 3 malam di Aula Siti Banun Medan ini diikuti 14 muballigh dari berbagai daerah di Sumut.

Menurut Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya manusia lebih terseret dari apa yang dilihat dari pada apa yang didengar.

Berdasarkan sebuah penelitian, setelah 24 jam apa yang didengar seseorang hanya bisa melekat 10%. Namun apa yang dilihat masih tertinggal 30%. Sementara jika didengar dan dilihat bisa mencapai 50%. Sedangkan orang yang melakukan, mengalami masih bisa melekat hingga 70%.

“Supaya mudah membuat orang belajar maka dakwah bukan hanya menyampaikan namun juga membuat orang mengalami dan melakukan,” ujarnya.

Kiai Wahfiudin memberikan sebuah ilustrasi. Orang tua tidak cukup hanya menyampaikan ajakan shalat kepada anaknya. “Nak ayo shalat sudah masuk waktu maghrib.” Sementara orang tua masih sibuk dengan gawainya.

“Akan lebih baik jika orang tua itu meletakkan gawainya lalu bangkit mengambil air wudhu, sambil mengajak anaknya. Karena dakwah bukan hanya mengajak namun membelajarkan,” terang Mudir Aam JATMAN.

Kiai Wahfiudin lalu mencontohkan hadis tentang wudhu sambil mengajak peserta untuk mempraktekkan.

“Benar kiai, dengan mempraktekkan kami jadi lebih mudah menangkap pesan hadis karena kami mendengar, melihat dan mengalami,” ujar Ustadz Anwar peserta dari Toba Samosir.

Di akhir sesi Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini mengajak muballigh yang sering bertugas di daerah bisa menggunakan alat audio visual. Audio visual bukan hanya LCD proyektor dan layar.

“Kita bisa menggunakan media seperti karton, gambar dan barang-barang lainnya. Setidaknya ada yang bisa dilihat dan didengar. Ini lebih baik dari pada ceramah hanya verbal saja.”

Ustadz Bobby Herwibowomenyampaikan . “Ia menggunakan gerakan untuk menghafal qur’an sehingga lebih mudah dan lama melekat.”

“Kesimpulannya dakwah bukan hanya sekedar mengajar namun membelajarkan. Teknik pembelajaran yang terbaik adalah Learning by Doing. Alatnya disebut simulasi.” tutupnya. (