Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari syetan menghadap Syekh Abdul Qodir, memperkenalkan diri sebagai Jibril, dan berkata bahwa ia membawa buroq dari Alloh dan mengundangnya untuk menghadap Alloh di langit tertinggi. Syekh segera menjawab bahwa si pembicara tiada lain syetan si iblis, karena baik buroq maupun Jibril tiada akan turun ke dunia selain turun kepada Nabi Muhammad SAW.
Syetan masih punya cara lain, katanya : “Baik Abdul Qodir, engkau telah menyelamatkan diri dengan keluasan ilmumu”.
“Enyahlah !”, bentak Syekh, “Jangan kau goda aku, dan bukan karena ilmuku, tapi karena rahmat Alloh, aku selamat dari perangkapmu”.
Ketika Syekh sedang di rimba belantara, tanpa makan dan minum untuk waktu yang lama, awan menggumpal di angkasa, dan turunlah hujan. Syekh meredakan dahaganya dengan curahan hujan itu. Muncullah sosok terang di cakrawala dan berseru: “Akulah Tuhanmu, kini kuhalalkan bagimu segala yang haram”.
Syekh berkata: “Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syetan yang terkutuk”.
Sosok itupun berubah menjadi awan, dan terdengar berkata: “Dengan ilmumu dan rahmat Alloh, engkau selamat dari tipuanku, padahal aku telah menggoda dan menyesatkan tujuh puluh orang yang sedang menuntut ilmu Ketauhidan”.
Lalu muridnya bertanya tentang kesigapan Syekh dalam mengenal bahwa ia syetan. Jawaban beliau dengan pernyataan yang menghalalkan segala yang haram yang membuatnya tahu, sebab peryataan semacam itu tentu bukan dari Alloh.
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Demikian kisahnya
SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR
Diriwayatkan, Syekh Abdul Qodir mempunyai murid yang bodoh dan buta agama, namun ia menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir.
Pada waktu ia mati ditanya dialam kubur oleh malaikat Munkar Nakir:
“Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu ?”. Si mayat menjawab : “Saya tidak tahu, yang saya ketahui hanya guruku Syekh Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai”.
Mayat itu selalu memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal ini diajukan kepada Allah SWT: “Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hamba-MU ini, untuk hal itu saya serahkan kepada-Mu”.
Allah
bersabda : “Beri siksaan dia sebagaimana mestinya”.
Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan
sebagaimana perintah Allah SWT, tiba-tiba Syekh Abdul Qodir
muncul sambil berkata : “Wahai malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena dia waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu tentang agama, yang dia ketahui hanyalah aku ini”. Lalu Syekh melanjutkan pembicaraannya :
“Akulah yang yang akan memberi jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan tanyakan, nah sekarang mau menanyakan masalah apa ?”.
Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar Nakir bertambah bingung dan dengan segera dilaporkan kepada Allah SWT.
Allah bersabda sebagaimana tadi :
“Siksa dia sebagaimana
mestinya !”.
Setelah malaikat itu
menerima perintah dari Allah lalu diambilnya godam, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang dan menggagalkan
serta merebut godam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu
dilemparkan, beliau berkata :
“Semuanya minggir! Demi
panasnya kecintaanku yang
membara dalam batinku kepada Allah, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat, kalau mayat muridku disiksa, surga dan
neraka semuanya akan kubakar
( artinya dalam surga tidak akan senang dan dineraka tidak akan
susah )”.
Ketika itu datang sabda Allah :
“Sekarang Ku ampuni dosa mayat
orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku Abdul Qodir. Aku menanggung
rindu padanya, dan lebarkan pula
kubur mayat orang itu!”.
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Pertama kalinya Syekh Abdul Qodir Jailani memberikan ceramah dihadapan ulama Baghdad.
Dalam kitab Bahjatul Asror diterangkan bahwa pada hari selasa tanggal enam bulan Syawal tahun 521 Hijriyah menjelang waktu dzuhur, saya melihat kedatangan Rosululloh SAW, kata Syekh Abdul Qodir, lalu beliau bersabda kepadaku : “Wahai anakku, mengapa kamu tidak segera memberikan pengajian pada jama’ah pengajian itu?”. Lalu Syekh Abdul Qodir mengemukakan alasannya : “Ya Rosulalloh, bagaimana saya bisa memberikan pengajian, sebagaimana diketahui bahwa saya ini orang ajam, sedangkan mereka para Alim Ulama Baghdad yang akan kuhadapi, mereka sangat fasih berbahasa Arab”.
“Coba buka mulutmu!”, sabda Rosululloh SAW. yang ditujukan kepadaku. Lalu saat itu pula saya membuka mulut, kemudian diludahinya mulutku tujuh kali oleh Rosululloh SAW. Sabda beliau : “Mulai sekarang, silakan kamu mengajar, ajaklah mereka menuju Tuhanmu dengan jalan hikmat dan kebijaksanaan, berikan nasihat dengan tuntunan dan tutur kata yang baik.” Setelah itu beliau menghilang dari pandanganku. Setelah kejadian itu lalu aku melaksanakan sholat Dzuhur.
Tidak berapa lama kemudian saya melihat orang-orang berdatangan dari beberapa arah, mereka berbondong-bondong menuju madrosahku. Menghadapi kejadian ini saya menjadi gugup, badan terasa menggigil, dagu menggeletar, gigi gemeretak, hatiku berdebar-debar. Dan anehnya lagi mulutku terasa terkunci dan tidak bisa berbicara.
Menghadapi kebingungan ini tiba-tiba terlihat Sayyidina Ali langsung berdiri di hadapanku sambil bertanya: “Mengapa kamu tidak segera memulai pengajian?”. Dengan penuh khidmat saya menjawab: “Saya menjadi kaku dan gugup, tidak bisa berbicara menghadapi orang banyak”. Lalu beliau menyuruh padaku untuk membuka mulut.
Setelah mulutku dibuka agak ternganga, lalu diludahinya enam kali. Saya bertanya kepada beliau: “Mengapa tidak tujuh kali ?”. Beliau memjawab: ” Karena menghormati kepada yang lebih tinggi kedudukannya, yakni Rosululloh SAW”. Setelah itu beliau menghilang lagi dari pandanganku.
Sejurus kemudian badanku menjadi tidak kaku dan hatiku terasa lapang, tidak ada sesuatu apapun yang mengganjal, lalu saat itu pula pengajian dibuka dan dimulai dengan lancarnya.
Pada pengajian pertama itu saya mulai memberikan nasihat dengan pendahuluan pembahasan sebagai berikut:
ghowwasul fikri yaghusu fi bahril qolbi ‘ala duroril ma’arifi faastakhrijuhaa ilas sahilis shodri fayunaadi ‘alaiha simsarut turjumanil lisani watasytari binafaisi husnit tho’ati fi buyutin adzinallohu anturfa’a.
“Pola pikirku diibaratkan para penyelam, menyelam ke dasar lautan hati, untuk mencari mutiara ma’rifat, setelah kuperoleh lalu aku muncul kepermukakaan tepi pantai lautan dada, lalu para pialang melalui para penerjemahnya menawarkan dagangannya, dan mereka membeli dengan nilai ketaatan, ketaqwaan yang baik.
Firman Alloh dalam Al-Qur’an: Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (Q.S. An-Nur :36).
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur ‘alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.
Demian kami buat.
Syekh Abdul Qodir Di Beri Buku, Daftar untuk Mencatat Murid-muridnya Sampai Hari Kiamat
Di dalam kitab Bahjatul Asror diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pernah berkata: “Aku diberi sebuah buku luasnya sepanjang mata memandang untuk menuliskan dan mencatat nama-nama muridku sampai hari kiamat. Semua jumlah catatan murid dan ikhwanku itu telah
Alloh berikan padaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah
bertanya kepada malaikat Malik penjaga pintu neraka: “Apakah ada padamu murid ataupun ikhwanku?” Malaikat Malik menjawab “Tidak ada dalam neraka”.
Syekh berkata: “Aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, sesungguhnya tanganku terhadap murid-muridku seperti langit menutupi bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk dan salah, maka akulah yang baik dan benar. Dan aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, dua telapak kakiku tidak akan bergeser setapakpun di hadapan Tuhan, terkecuali sudah mendapat keputusan bahwa aku bersama murid-muridku berangkat masuk surga”.
Lebih lanjut beliau berkata: “Senantiasa tanganku ini tidak akan lepas dari kepala murid-muridku, walaupun aku sedang berada di Timur (masyriq) dan muridku berada dibarat (Maghrib), lalu muridku itu terlihat dan tersingkap auratnya maka tanganku akan segera menutupinya.
Demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, pada hari kiamat nanti aku akan berdiri tegak di hadapan pintu gerbang neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser dan berdiri tegak sebelum semua muridku sudah masuk ke surga, karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikan padaku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukkan kedalam neraka.
Barang siapa yang berguru serta cinta/ mahabbah padaku pasti aku menghadap (menaruh perhatian) padanya. Dan malaikat Munkar Nakir telah berjanji padaku bahwa mereka tidak akan menakut-nakuti, atau menimbulkan rasa kaget/terkejut pada murid-muridku”.
Apa itu Aplikasi Ayo Kita Manaqib ?
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar nya para Ikhwan dan Satri Pondok Pesantren Suryalaya dari berbagai tempat seluruh dunia ? Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita. Dan kita semua termasuk golongan orang-orang yang kembali ke jalan-Nya. Bibarakati wakaramati Syekh Ahmad Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin (qs), Al-Fatihah
Pada artikel kali ini saya akan sedikit menjelaskan apa sebenarnya tujuan dan fungsi utama dari aplikasi “Ayo Kita Manaqib” serta cara penggunaannya.
Tujuan Di buatnya aplikasi “Ayo Kita Manaqib”
- Membuat, memuat dan menayangkan informasi terbaru tentang kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan Pondok Pesantren Suryalaya dan Pesantren lainnya yang berafiliasi dengan Pondok Pesantren Suryalaya beserta kegiatannya.
- Memuat jadwal acara pengajian / manaqib dan lokasi penyelengara pengajian / manaqib. Dan dengan dibangunnya aplikasi ini diharapkan semua ikhwan akan dapat mengetahui jadwal kegiatan pengajian / manaqib beserta lokasi kegiatan serta informasi pembimbing / mubalighnya
- Menampilkan daftar Mubaligh / Pembimbing yang mewakili Pondok Pesantren Suryalaya sebagai pembimbing ajaran Tariqah Qadiriah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Dan diharapkan dengan dibangunnya aplikasi ini dapat memudahkan para Ikhwan dan santri mengundang para mubaligh untuk mengisi berbagai macam kegiatan amaliah seperti Manaqib, Khataman, Pengajian Umum, Syukuran dan lain lain. Dan hal positif lainnya yang masih dalam pengembangan.
Jadi mari kira sama-sama informasikan kepada ikhwan lain, dengan mendownload dan membuat Jadwal Manaqib, Khataman, Pengajian Umum, Syukuran dan lain-lain didaerah masing-masing dengan Aplikasi ini.
Agar tetap terjalinnya tali silaturahmi dengan ikhwan-ikhwan di seluruh dunia.
Dan akhir kata mudah-mudahan dengan dibangunnya Aplikasi ini akan menjadikan ibadah dan amalan yang diajarkan Guru kita yaitu Khususnya Syekh Haji Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) R.A. dan Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) R.A. lebih mudah tersampaikan, tersebar luas dan dilaksanakan.
Cara Download dan Penggunaan Aplikasi silahkan baca di artikel berikut : Cara download aplikasi di Play Store Android, Cara membuat jadwal Manaqib di Aplikasi atau lihat video Tutorial nya Youtube Manaqib ID
Untuk informasi lebih lanjut atau jika ada pertanyaan silahkan Klik Disini.
Kecerdasan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani Dalam Menuntut Ilmu
Beliau dalam menuntut ilmu berusaha mencari guru-guru yang sudah pakar dalam ilmunya. Beliau mempelajari serta memperdalam bermacam-macam disiplin ilmu diantaranya disiplin ilmu syari’ah.
Seluruh gurunya mengungkapkan tentang kecerdasan Syekh Abdul Qodir. Beliau belajar ilmu Fiqih dari Abil Wafa ‘Ali bin ‘Aqil. Dari Abi ‘Ali Khotob alKaludiani dan Abi Husein Muhammad bin Qodhi. Ditimbanya ilmu Adab dari Abi Zakaria At-Tibrizi. Ilmu Thoriqoh dipelajarinya dari Syekh Abi Khoer Hamad bin Muslim bin Darowatid Dibbas.
Sementara itu, beliau terus menerus meraih pangkat yang sempurna, berkat rahmat Alloh Yang Maha Esa sehingga beliau menduduki pangkat tertinggi. Dengan semangat juang yang tinggi, disertai kebulatan tekad yang kuat beliau berusaha mengekang serta mengendalikan hawa nafsu keinginannya. Beliau berkhalwat di Iraq dua puluh tahun lamanya, dan tidak berjumpa dengan siapapun.
Taubat
Setiap manusia pasti didalam hidupnya pernah melakukan salah maupun dosa. Baik itu dosa besar maupun dosa kecil, yang disengaja maupun tidak, dan sebaik- baik manusia adalah yang menyadari kesalahan dan kekhilafanya dan segera bertaubat.
Yang pertama harus dilakukan adalah taubat atau memohon ampunan kepada ALLAH SWT. Taubat itu bukan sekedar mengucapkan kata-kata “ Astagfirullah”, itu hanya lafaznya , tidak cuma itu tetapi harus disertai dengan perubahan sikap.
Taubat sendri berarti menyadari segala kesalahan yang telah diperbuat, menyesalinya dan berjanji kepada diri sendiri dan kepada ALLAH SWT untuk tidak mengulanginya lagi
Taubat sendiri terbagi kedalam tiga tingkatan, yaitu :
- Taubatnya orang awam yaitu taubat dari segala salah, dosa dan kekhilafan
- Taubatnya ulama, yaitu taubat dari lupa dan kealpaan
- Taubatnya ahli Tassawuf yaitu taubat dari merasa dirinya ada
Taubat harus dengan niat yang ikhlas , menyesali dosa yang telah diperbuat, segera berhenti dari segala perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulanginya. Setelah Taubat, kita berharap agar segala dosa dan kesalahan kita diampuni oleh ALLAH SWT, itu akan menimbulkan sikap kehati-hatian dalam diri kita, agar setiap perbuatan kita supaya tidak melakukan dosa lagi.
Keberkahan Rejeki
Seringkali kita mendengar cerita dari akan adanya fenomena dihadapan kita adanya seorang tukang becak dengan penghasilan yang tidak menentu. Beliau mampu menyekolahkan keenam anaknya hingga sarjana. Namun adapula cerita tentang seorang pengusaha dengan penghasilan berlebih, gagal untuk mendidik anaknya
Fenomena dua kejadian diatas menimbulkan tanda tanya dalam diri kita sebenarnya apa kunci dari keberhasilan tersebut. Kalau hanya menggunakan teori matematika tentunya seorang pengusaha tadi pasti lebih sukses, dikarenakan karena materi yang berlimpah, tetapi kenyataanya seorang tukang Becak yang dengan penghasilan tidak menentulah yang dapat mensukseskan anak-anaknya.
keberkahan rezekilah kunci dari semua itu, kita kadang dihadapkan pada situasi yang sulit, sampai ada lelucon disekitar kita ” cari yang haram aja susah, apalagi yang halal “. Kita harusnya Yakin bahwa yang mengatur dan memberi rezeki itu ALLAH, jangan sampai kita kita menghalalkan segala cara untuk memperoleh rejeki tanpa perduli mana yang halal, mana yang haram, jangan sampai apa yang kita peroleh dari jalan yang haram, malah menjadi sumber penyakit, sebab dari sumber yang halal yang akan menghasilkan keberkahan.
Dengan rejeki yang halal dan berkah tersebut yang akan mengantarkan kita untuk mendapatkan ketenangan dalam hidup, menuju kesuksesan baik didunia maupun diakhirat. Kita harus yakin dan percaya bahwa jatah rejeki seseorang tidak akan tertukar , tidak perlu untuk menghalalkan segala cara, sikut sana sikut sini, menipu, korupsi dan cara- cara kotor lainnya, sebab hakikat rejeki itu bukan pada jumlahnya tetapi pada berkah dan manfaatnya.
Kita kadang memandang makna rejeki hanya berdasarkan dari jumlah angka saja, padahal yang dimaksud rejeki adalah yang bersifat umum, apa yang kita nikmati, sehat, terhindar dari bala bencana dan yang terpenting manfaat dari rejeki tersebut juga merupakan hakikat keberkahan rejeki. Semoga kita selalu dapat mensyukuri anugerah rejeki yang diberikan ALLAH kepada kita untuk kemanfaatan bagi semua.Keberkahan rejekilah yang akan membuat ketenangan dalam hidup dan menjadi keutamaan dalam kewajiban kita dalam mencari rejeki.
Islam Rahmatan lil’alamin
Islam itu rahmatan lil’alamin, menjadi pedoman hidup manusia sebagai khalifah dimuka bumi, agar berjuang menjadi mahluk terbaik yang mampu menebar keberkahan , kemanfaatan , keselamatan sebanyak mungkin untuk semuanya, yang mencitrakan nilai – nilai islam yang rahmatan lil’alamin.
Karena manusia mengabdi dan mengabdikan dirinya melalui karya dan amal perbuatan, dalam membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai keislaman dalam kehidupanya.
Al Quran dan As sunah, keduanya adalah pegangan, tuntunan dan panduan untuk kita didalam menjalani kehidupan ini yang akan mengantarkan kita menuju keselamatan dalam menjalani kehidupan ini
Hubungan manusia didalam perannya sebagai khalifah dimuka bumi ini sesuai dengan fitrahnya “ Habluminallah dan Habluminannas” yaitu hubungan seorang hamba kepada Tuhannya, maupun hubungan sesama manusia”. Semua itu merupakan wujud dari peran manusia sebagai fungsinya sebagai khalifah dimuka bumi yang harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Pohon yang paling dihargai adalah yang benyak memberikan buah, begitupun juga manusia dinilai dari manfaatnya dalam kehidupanya yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.
Jelang Ramadhan Ibu Bella Pusat Adakan Bakti Sosial

Tasikmalaya – Kegiatan santunan yatim dan dhuafa serta orang jompo diadakan di Desa Tanjung kerta ,Pagerageung, Tasikmalaya pada hari jumat(3/5) oleh Pengurus Ibu Bella Pusat.MelaluIG@ibubellapusatofficial ada 50 penerima bantuan
Kegiatan Bakti sosial itu dihadiri oleh dewan pembina, dewan pengurus serta pengurus perwakilan Desa Tanjungkerta yang baru dilantik Ahad (28/4).


Melalui akun IGnya beliau menyampaikan kesuksesan acara bakti sosial itu, Acara tersebut dimeriahkan dengan musik Marawis yang dibawakan oleh siswa dan siswi Madrasah Aliyah Serba bakti pesantren Suryalaya“Alhamdulillah pelaksanaan bakti sosial berjalan lancar.